MerahPutih.com - Ratusan juru parkir (jukir) Kota Solo, mendapatkan pembinaan di Hotel Loji Solo, Kamis (3/11). Pembinaan dilakukan menyusul banyaknya keluhan soal tarif parkir mahal tidak sesuai dengan yang ditetapkan sesuai zonasi Pemkot Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku masalah parkir menjadi aduan terbanyak yang masuk Pemkot Solo dan nomor aduan pribadinya. Aduan terbanyak kedua soal layanan angkutan Batik Solo Trans (BST).
Baca Juga
Gibran Siap Kena Sanksi Abaikan Instruksi Mobil Listrik Presiden Jokowi
"Masalah parkir paling banyak mendominasi. Ini jadi catatan kami untuk menekankan kembali agar keluhan itu tidak terulang," kata Gibran, Kamis (3/11).
Dikatakannya, keluhan tarif parkir tersebut kebanyakan datang di acara event tentatif di antaranya Solo Car Free Day (CFD). Ia pun tidak ingin masalah itu kembali terjadi dengan mencarikan solusi bersama.
"Soal tarif parkir CFD kita putuskan flat. Besaran nominalnya baru kita bicarakan," kata dia.
Baca Juga
Dishub Solo, kata dia, juga akan menambah lokasi parkir zona A dan B. Selama ini zona parkir hanya ada di kawasan bisnis di antaranya Coyudan Jalan Yos Sudarso.
"Soal BPJS jukir juga dicover pengelola. Itu nominal besaran juga sudah disosialisasikan," kata dia.
Putra sulung Presiden Jokowi ini juga menyoroti adanya keluhan dari jukir yang mendapatkan tindakan kekerasan dari oknum karena tidak mau membayar parkir.
"Kita akan tekankan pada OPD (Organisasi Perangkat Daerah), TNI, dan Polri soal itu. Kasihan juga mereka jukir," katanya.
Gibran menambahkan yang terpenting pihaknya tidak ingin wisatawan tidak mau datang lagi ke Solo hanya karena masalah parkir mahal. Apalagi, pada November ini banyak event di Kota Solo di antaranya Muktamar Muhammadiyah ke-48.
"Kasih teguran keras dan sanksi jika ada jukir nakal," pungkasnya.
Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, dengan pembinaan ini tidak ada lagi ada keluhan soal tarif parkir "Ngepruk". Diakuinya keluhan masalah parkir paling banyak masuk ke Dishub.
"Kita tidak segan memberikan sanksi tegas bagi jukir nakal. Kita akan terus pantau dan pengelola juga bisa menertibkan jukirnya," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga