MerahPutih.com - Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar perkuliahan dibuka kembali untuk belajar tatap muka pada Desember 2020 mendatang di tengah pandemi COVID-19.
Alasannya karena mahasiswa memiliki kisaran umur 19 hingga 25 tahun yang dinilai mempunyai daya tubuh kuat sehingga dapat melawan COVID-19.
"Kampus saja deh yang usianya 19-25 tahun, kalau sekolah saya enggak (setuju beroperasi)," terang anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Syarif di gedung DPRD, Jakarta Pusat, Selasa (17/11).
Baca Juga:
Pemerintah Kucurkan Dana Rp4,1 Triliun untuk KIP Kuliah
Syarif menegaskan, pihaknya tak mengizinkan sekolah di Jakarta beroperasi lagi belajar tatap muka. Bukan tanpa sebab, Syarif tak sutuju lantaran anak sekolah rentan terserang penyakit.
"Saya enggak setuju, belum siap kita (sekolah dibuka tatap muka). Belum siapnya apa, karena kita usianya rentan, kalau saya menyarankan jangan sekolah," papar Syarif.

Sekretaris Komisi D ini mengatakan, Gerindra mengizinkan sekolah beroperasi lagi bila vaksin corona sudah ditemukan dan peserta didik sudah dilakukan suntik vaksin COVID-19.
"Sekolah dasar (SD) dan menengah (SLTP) itu kan enggak bisa lepas dari bimbingan. Kalau gurunya lengah dikit, anak SD harus dipepet pembimbingnya," ungkap dia.
Baca Juga:
Putri Zulhas Pertanyakan Keputusan Menteri Nadiem yang Belum Buka Aktivitas Perkuliahan
Syarif mengaku, dirinya pernah usul kepada Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), misalnya, agar membuka kelas pembelajaran tatap muka pada Desember nanti. Tapi, hal itu masih urung dilakukan oleh pihak Unpad.
"Perguruan tinggi boleh dicoba, anah saya di Unpad belum berani. Saya telepon rektornya belum berani. Saya saranin Desember. Tapi jangan SD, mutlak saya enggak setuju," tutupnya. (Asp)
Baca Juga: