Gerindra Sebut Instruksi Jokowi Jadi Rujukan Anies Buka Sekolah Tatap Muka
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dibuka kembali dengan kebijakan dua hari masuk dalam seminggu.
Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta menyebut, usulan tersebut tetap harus menjadi rujukan bagi Pemerintah DKI, dengan melihat perkembangan data dan fakta kasus COVID-19 di Ibu kota.
Baca Juga
DKI Pertimbangkan Permintaan Jokowi Sekolah Tatap Muka Dua Hari Seminggu
"Saya rasa bila melihat masa pandemi yang masih cukup tinggi saat ini usulan pak Presiden bisa jadi bahan pertimbangan," kata Ketua Fraksi Gerindra DKI, Rani Maulani melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/6).
Lebih lanjut, jika KBM itu terealisasi di Jakarta akan pentingnya penerapan protokol kesehatan secara ketat agar tidak terjadi penularan virus corona di sekolah.
Rani mengungkapkan, selama mengikuti kegiatan belajar sekolah secara virtual, siswa mulai mengalami kejenuhan. Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus, dikhawatirkan berdampak psikologis siswa.
“Siswa selama ini hanya berada di rumah praktis tanpa kegiatan. Kegiatan belajar pun harus secara online, hal itu membuat siswa mengalami kejenuhan yang sangat tinggi," lanjut Rani.
Menurutnya, uji coba pembelajaran tatap muka yang saat ini tengah dalam tahapan uji coba kedua, bisa menjadi penawar rasa bosan siswa.
“Tetapi di saat ini perlu juga dipersiapkan sarana dan prasana yang mumpuni sesuai prokes yang dianjurkan,” pungkas dia.
Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika Presiden Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan secepatnya, dengan pelaksanaan dua hari dalam seminggu.
Kemudian juga peserta yang hadir harus 25 persen dari keseluruhan siswa.
"Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, jadi seminggu hanya dua hari boleh melakukan maksimal tatap muka. Kemudian setiap hari maksimal hanya dua jam," ucap Budi. (Asp)
Baca Juga
Siswa Hanya Bermain TikTok, Anies Didesak Gelar Sekolah Tatap Muka