SEORANG anak dikatakan pendek jika tinggi badan atau panjang badan menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median kurve standar pertumbuhan anak WHO.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Baca Juga:
Studi Ungkap Kesepian Sama Mematikan Dengan Merokok 15 Batang Per Hari

Cukup lama berfokus dan berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam penurunan angka stunting. Belum lama ini, Phapros berpartisipasi dalam program Pemerintah Provinsi Sulawesi yakni Gerakan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak dengan Peserta Terbanyak se–Sulawesi Selatan.
Direktur Pemasaran Phapros Imelda Alini Pohan mengatakan bahwa sangat mengapresiasi program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. Angka stunting memang terus menurun setiap tahunnya, tapi masyarakat harus tetap teredukasi dengan baik agar tidak ada lagi balita stunting dimasa yang akan datang, dalam keterangan resmi pada Merah Putih (24/11).
Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan RI tahun 2021, prevalensi stunting nasional masih cukup tinggi yaitu sebesar 24,4%. Saat ini salah satu Provinsi di Indonesia yang menaruh perhatian besar pada penurunan kasus stunting di wilayahnya adalah Provinsi Sulawesi Selatan. Prevalensi Stunting di Sulawesi Selatan sendiri sebesar 27,4% atau berada di atas angka prevalensi nasional dan menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan masuk ke dalam 15 besar Provinsi dengan Angka Stunting Tertinggi Nasional.
"Untuk mencapai target penurunan stunting di angka 14 persen pada 2024, tentu dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, PT Phapros Tbk senantiasa mendukung berbagai program pengentasan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah dengan menyediakan produk-produk terbaik di kelas terapi anemia diantaranya adalah Tablet Tambah Darah, Livron B Plex, Hemafort, dan Pehavral yang dapat mencegah bertambahnya kasus stunting,” tambah Imelda.
Baca Juga:

Melansir dari laman Alodokter penanganan kasus stunting ini dapat dengan diberikan pengobatan penyakit penyebabnya, perbaikan nutrisi, pemberian suplemen, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Biasanya beberapa dokter akan melakukan tindakan sebagai berikut:
- Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan obat-obatan antituberkulosis bila anakmenderita TBC.
- Memberikan nutrisi tambahan, berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori.
- Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium.
- Menyarankan keluarga untuk memperbaiki sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS), guna mencapai keluarga yang sehat. (DGS)
Baca Juga: