PERINGATAN literasi internasional jatuh pada 8 September. Untuk merayakannya, Komunitas Adhiyaksa Wirashakti bekerja sama dengan Kelurahan Penjaringan menggelar program Gerakan Literasi Masyarakat (GELIAT) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah, Jakarta Utara, Sabtu (2/9).
Komunitas Adhiyaksa Wirashakti adalah peserta Persiapan Keberangkatan Angkatan 212 beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang berjumlah 285 orang dan diketuai oleh Ramdani Murdiana dari Divisi Perwakilan Angkatan.
Para anggota Adhiyaksa Wirashakti akan melanjutkan studi S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Nantinya mereka diharapkan kembali untuk mengabdikan ilmunya di Indonesia selepas studi.
Komunitas ini memilih aktivitas penanaman literasi karena sejalan dengan tradisi membaca di kalangan mereka. Selain itu, Geliat ditujukan untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional dan membantu mewujudkan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2020-2024).
"Pembudayaan literasi anak berkaitan erat dengan minat bacanya, dan salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan menyediakan akses bacaan yang sesuai kebutuhan dan peningkatan sumber daya manusia kepengelolaan ruang publiknya," tulis keterangan resmi Komunitas Adhiyaksa Wirashakti kepada Merahputih.com.
Baca juga:
Perpusnas Writers Festival Bangkitkan Literasi di Kota Bandung

Kegiatan ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun), remaja (13-18 tahun), dan pengurus RPTRA Penjaringan Indah.
Acara ini terdiri dari penyerahan donasi berupa 300 buku bacaan anak, 2.200 buku tulis, dan 100 tanaman obat. Selain itu, ada penanaman empat tanaman obat sebagai simbol kesepakatan antara Adhiyaksa Wirashakti dengan RPTRA dan Kelurahan Penjaringan.
Partisipan kegiatan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok anak mengikuti story telling, kuis profesi, dan sesi kerajinan tangan. Kelompok remaja berdiskusi tentang tantangan literasi. Kelompok pengurus RPTRA menyimak penyuluhan manajemen perpustakaan.
Story telling dongeng pada kelompok anak dilakukan sebagai upaya pengembangan bahasa dan kognitif serta melatih kemampuan imajinasi anak. Sedangkan kegiatan fun games, kuis tebak profesi, dan pembuatan prakarya dimaksudkan untuk meningkatkan daya kreativitas dan keterampilan anak.
“Pembuatan prakarya bagi anak-anak dapat melatih kreativitas mereka (anak usia 6-12 tahun) menjadikan sebuah bayangan di kepala, ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi sederhana, dan ini penting untuk mengembangkan imajinasi mereka untuk dapat menghasilkan karya-karya di masa depan,” ujar Pinta Budi Pradana Hutama, Ketua Divisi Social Project.
Sementara itu, focus group discussion (FGD) tentang tantangan literasi bertujuan mengajak remaja berpikir kritis dan menambah wawasan mereka tentang cara mangkus dan sangkil dalam meningkatkan minat baca di tengah maraknya penggunaan hiburan digital sejak dini. Hasilnya, mereka mampu menghadirkan ide dan solusi terkait tantangan literasi yang marak saat ini.
Sementara pelatihan manajemen perpustakaan kepada pengurus RPTRA Penjaringan bertujuan meningkatkan pengelolaan perpustakaan RPTRA secara berkelanjutan. Dengan begitu, kualitas perpustakaannya tetap relevan dengan kebutuhan dan perkembangan minat pengunjung.
Baca juga:
“Betapa bagusnya materi manajemen perpustakaan, yang selama ini belum pernah kita praktikkan secara langsung,” ucap Sri Wulandari, Koordinator RPTRA Penjaringan.
Nurul Hilal, Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Penjaringan,menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kegiatan-kegiatan lanjutan yang membawa manfaat lebih banyak lagi dan dapat menginspirasi anak-anak sekitar RPTRA untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya.
Di pengujung acara, Tri Susilo sebagai perwakilan Tim Persiapan Keberangkatan LPDP, juga menyampaikan apresiasi kepada Adhiyasa Wirashakti sebagai penyelenggara GELIAT.
"Melalui GELIAT, Adhiyasa Wirashakti berharap semua pihak yang terlibat aktif di dalamnya akan menerima manfaat jangka pendek dan panjangnya," bunyi keterangan resmi.
Adhiyasa Wirashakti juga meyakini bahwa partisipasi masyarakat adalah kunci keberlanjutan kegiatan ini. Semua program yang disusun dalam acara ini diharapkan memicu kemajuan dan kegiatan literasi masyarakat Penjaringan, khususnya literasi anak, yang jauh lebih baik lagi pada masa depan. (dru)
Baca juga: