Gencarnya Relawan Dukung Ganjar Maju Capres Berpotensi Adu Domba Para Tokoh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut sukarelawan politik sebenarnya bersifat cair sehingga organisasi itu bisa disusupi dengan mudah oleh berbagai kepentingan.

Hasto bahkan melihat para sukarelawan tersebut seakan ingin agar Presiden Jokowi segera berakhir masa jabatannya, justru di tengah keinginan kuat sang presiden membangun legacy kepemimpinan.

Baca Juga:

Hasto Sebut Rasa Kemanusiaan dan Idealisme Andi Arief Mulai Luntur

Hasto mengatakan itu saat ditanya wartawan soal sukarelawan yang belakangan gencar mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

Wartawan kemudian menanyakan soal langkah sukarelawan yang gencar mengungkapkan dukungan berpotensi merugikan PDIP sebagai partai politik.

"Kita semua bisa melihat begitu banyak motif dari sukarelawan karena itu sangat cair organisasinya dan juga berbagai kepentingan-kepentingan yang bisa dimainkan, bahkan ada sukarelawan yang juga dipakai untuk mengadu domba berbagai tokoh-tokoh tertentu," kata Hasto di Sekolah Partai, Jakarta, Minggu (30/10).

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu meminta semua pihak bersabar soal isu pencapresan. Toh, organisasi yang secara resmi bisa mengusung tokoh sebagai kandidat pada Pilpres 2024 adalah partai politik dan bukan sukarelawan.

"Ya, kita harus melihat bahwa berpolitik itu dengan aturan karena pengusungan calon dan pasangan calon itu adalah partai politik atau gabungan partai politik," ujar Hasto.

Menurut pria kelahiran Yogyakarta itu, semua pihak seharusnya bisa mengarahkan fokus untuk memajukan bangsa ke depan ketimbang sekadar menyoroti urusan pencapresan.

Baca Juga:

Sekjen PDIP Hasto Bandingkan Aspal Jalan Jakarta dan Surabaya

Hasto menyarankan energi jangan dihabiskan ke hal yang kontraproduktif terhadap kemajuan bangsa, seperti membicarakan pencapresan secara dini.

Dia mengatakan pembahasan soal capres-cawapres akan dibicarakan partai politik pada waktu yang tepat.

Dan sebaiknya justru membantu Pemerintahan Presiden Jokowi yang sedang gencar membangun legacy kepemimpinan dengan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.

"Jangan buang energi yang tidak perlu, toh capres dan cawapres itu tahapannya masih tahun depan. Jadi, kenapa kita buang-buang energi dan lebih baik saat ini semuanya bisa membantu Pak Presiden Jokowi (Joko Widodo)," kata Hasto.

Pria berkacamata itu mengatakan pembahasan capres secara dini seperti dilakukan sukarelawan, malah menunjukkan ketidakhormatan kepada Presiden Jokowi.

"Nah, sukarelawan yang sepertinya pemilunya itu pada pekan depan, pada bulan depan, ini, kan sama saja ingin mendorong dorong Pak Jokowi agar cepat selesai padahal Pak Jokowi masih Oktober 2024," katanya. (Pon)

Baca Juga:

AHY Klaim Zaman SBY Lebih Baik, Hasto: Ketua DPC PDIP Saja yang Jawab

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Gus Yahya Tegaskan tak Ada Capres-Cawapres atas Nama NU
Indonesia
Gus Yahya Tegaskan tak Ada Capres-Cawapres atas Nama NU

"Saya tegaskan tidak ada calon presiden atau calon wakil presiden yang mengatasnamakan NU. Jika ada calon dari NU, dia tidak akan membawa nama NU, namun murni prestasinya sendiri," ujar Gus Yahya

Temui Jokowi, Relawan Sampaikan Aspirasi Dukung Ganjar Capres
Indonesia
Temui Jokowi, Relawan Sampaikan Aspirasi Dukung Ganjar Capres

Ketua Umum ABJ Michael Umbas menuturkan, ada tiga poin aspirasi saat bertemu Jokowi. Salah satunya yakni mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Partai Koalisi Desak Anies Segera Deklarasikan Cawapresnya
Indonesia
Partai Koalisi Desak Anies Segera Deklarasikan Cawapresnya

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku setuju dengan desakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief yang memita Anies Baswedan untuk secepatnya menetapkan wakilnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kata Sekjen PDIP soal NasDem tak Diundang Jokowi ke Istana
Indonesia
Kata Sekjen PDIP soal NasDem tak Diundang Jokowi ke Istana

"Sehingga hal itulah yang juga harus dibaca, mengapa Bapak Presiden Jokowi di dalam pertemuan tersebut tidak mengundang dari Partai NasDem, tetapi sebagai sosok yang memang mengedepankan dialog, Pak Jokowi terbuka," kata Hasto.

Prabowo Ngejam Lagu ‘Ojo Dibandingke’ di Kafe Solo Bareng Relawan Jokowi-Gibran
Indonesia
Prabowo Ngejam Lagu ‘Ojo Dibandingke’ di Kafe Solo Bareng Relawan Jokowi-Gibran

Prabowo diiringi para Relawan Jokowi dan Relawan Bolone Mase Gibran menuju stage live music yang tengah membawakan lagu "Ojo Dibandingke".

TransJakarta Lakukan Pengalihan Rute Imbas Adanya Demo
Indonesia
TransJakarta Lakukan Pengalihan Rute Imbas Adanya Demo

Penyesuaian dilakukan agar tetap bisa memobilitas kegiatan masyarakat selama aksi berlangsung.

Tentara Geruduk Kantor Polisi Demi Penangguhan Penahanan Saudara Mayor
Indonesia
Tentara Geruduk Kantor Polisi Demi Penangguhan Penahanan Saudara Mayor

LBH Medan menilai tindakan Mayor Dedi yang membawa puluhan personel tersebut merupakan sebuah tindakan yang tidak taat hukum.

Pemprov DKI Gelar Ratusan Tempat Uji Emisi
Indonesia
Pemprov DKI Gelar Ratusan Tempat Uji Emisi

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya dalam mendorong perbaikan kualitas udara di Jakarta melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pekan uji emisi sebagai sosialisasi untuk masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor agar rutin melaksanakan uji emisi.

Rekomendasi Kemenkopolhukam Soal Kasus Helmut Harus Ditindaklanjuti Dirjen AHU
Indonesia
Rekomendasi Kemenkopolhukam Soal Kasus Helmut Harus Ditindaklanjuti Dirjen AHU

Ada sanksi yang harus diberikan jika terjadi pelanggaran dalam proses pembuatan izin usaha yang ditangani Kemenkumham.

[HOAKS atau FAKTA]: DPR Resmi Memakzulkan Presiden Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Resmi Memakzulkan Presiden Jokowi

Beredar sebuah video di YouTube yang mengklaim bahwa DPR RI telah resmi memakzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).