MerahPutih.com - Gempa dahsyat melanda Turki bagian tenggara pada Senin (6/2) pukul 04.17 waktu setempat. Gempa ini menimbulkan kerusakan karena kekuatan dan pusatnya yang dekat dengan permukaan.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menetapkan, gempa berkekuatan M 7,4 di dekat kota Kahramanmaras dengan kedalaman 17,7 kilometer. Sementara Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) menyebutkan, kekuatan gempa mencapai M 7,9 dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan tanah. Adapun Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut kekuatannya M 7,8 dengan kedalaman 24,1 kilometer.
Baca Juga:
PMI Kebanjiran Permintaan Hunian Darurat Korban Gempa Cianjur
Menurut USGS, gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turki tengah, di mana gempa berkekuatan M 6,7 lainnya melanda pada kedalaman 9,9 kilometer sekitar 11 menit setelah gempa pertama.
Laporan Reuters menyebutkan, gempa ini telah menimbulkan kerusakan pada bangunan dan orang-orang berkumpul di jalan-jalan bersalju. Gempa tersebut berlangsung sekitar satu menit.
Pusat gempa berada di wilayah tenggara Turki yang merupakan pusat industri dan manufaktur utama di negeri ini yang berbatasan dengan Suriah. Getaran gempa juga dilaporkan hingga Lebanon, Yunani, Suriah, Israel, dan Siprus.
Otoritas Turki belum melaporkan kematian atau cedera, tetapi video yang diunggah di jejaring media sosial menunjukkan bangunan yang hancur di beberapa kota di tenggara negara itu.
Sedikitnya 76 orang tewas di Turki dan 50 orang tewas di Suriah akibat gempa dahsyat yang mengguncang daerah di perbatasan kedua negara, Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat. Jumlah korban diperkirakan bertambah banyak. Gempa dangkal dengan magnitudo 7,8 itu juga dirasakan hingga Siprus, Yunani, Mesir, dan Lebanon.
Hingga berita ini diturunkan, otoritas Turki menyebutkan 76 orang tewas dan 440 orang terluka akibat gempa tersebut. Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) menyebut gempa bermagnitudo 7,4 dengan pusat di dekat Kahramanmaras dan kota Gaziantep, tak jauh dari perbatasan dengan Suriah.
Baca Juga:
“Saya tidak pernah merasakan seperti ini selama 40 tahun hidup saya. Kami merasakan guncangan sangat kuat setidaknya tiga kali,” kata Erdem, penduduk kota Gaziantep, Turki, tak jauh dari pusat gempa.
Saksi mata menuturkan banyak bangunan rusak parah. Pejabat kota Diyarbakir, 350 kilometer sebelah timur ibu kota Ankara, mengatakan, 17 gedung ambruk. Pejabat lokal juga menyebut belasan bangunan di Sanliurfa dan 34 bangunan di Osmaniye rusak.
Para penyelamat dan penduduk berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban selamat yang tertimbun reruntuhan bangunan. Orang-orang di jalan berteriak ke sisi seberang bangunan runtuh, memanggil-manggil korban yang kemungkinan selamat. Televisi TRT dan Haberturk menayangkan cuplikan orang-orang yang menggali di reruntuhan, menggeser-geser puing-puing, dan mencari korban selamat.
“Tugas utama kami saat ini untuk mencari dan menyelamatkan warga. Seluruh tim siaga,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu. Ia meminta agar warga menjauhi reruntuhan bangunan karena risiko adanya gempa susulan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui Twitter mengatakan, tim pencari dan penyelamat segera dikerahkan ke area-area yang terdampak gempa. “Semoga kita bisa melalui bencana ini bersama sesegera mungkin dan dengan dampak sekecil mungkin,” katanya.
Di sisi Suriah, otoritas melaporkan setidaknya 50 orang tewas akibat gempa. Kantor berita nasional Suriah, SANA, melaporkan, lebih dari 200 orang terluka di wilayah Aleppo, Hama, dan Latakia setelah diguncang gempa. Wilayah yang dilanda gempa dikuasai kelompok oposisi dan dipenuhi sekitar 4 juta pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang saudara di negara itu. (*)
Baca Juga:
Menteri PUPR Disarankan Manfaatkan Industri Karet untuk Bangunan Tahan Gempa