MerahPutih.com - Pada Minggu 16 Oktober 2022 nanti, Anies Baswedan akan pensiun dari jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Habisnya jabatan tersebut, membuat Fraksi PDI Perjuangan melakukan evaluasi kinerja selama lima tahun.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti buruknya realisasi janji kampanye Anies pada Pilkada DKI 2017 lalu. Dari catatan PDIP, dari 23 janji kampanye, hanya 5 yang tercapai.
Baca Juga:
Survei Polstat: Warga DKI Cenderung Pilih Prabowo Ketimbang Anies
"Saya mendiskusikan tiga hari tiga malam, ora turu (nggak tidur), pakai renungan, pakai sujud dan sebagainya," kata Gembong saat menggelar Refleksi 5 Tahun Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan di gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
Gembong sengaja mengupas satu per satu 23 janji kampanye Anies untuk membuka mata publik. Dia berharap, masyarakat lebih mengetahui kinerja Anies selama lima tahun menjabat sebagai gubernur.
Mengingat, cuma lima janji kampanye yang diapresiasi PDIP seperti program memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP), mengendalikan inflasi, menyelenggarakan berbagai kesenian setiap tahun, meningkatkan bantuan hibah untuk lembaga keagamaan dan ormas, serta integrasi transportasi.
Baca Juga:
"Dari 23 janji kampanye itu, yang kami apresiasi cuma lima saja. Tapi selebihnya, itu rapor merah dari Fraksi PDIP, artinya Pak Anies tidak fokus betul menangani persoalan pokok warga Jakarta," ujarnya.
Yang disayangkan PDIP, kata Gembong, program yang sudah dicapai Gubernur Anies ini bukan program prioritas dari RPJMD 2017-2022.
"Bahwa yang dikerjakan Pak Anies itu bukan program prioritas yang menjadi kebutuhan masyarakat, tapi justru program-program yang untuk membranding dirinya sebagai priroritas pertama," paparnya. (Asp)
Baca Juga: