Gelisah Rakyat Dengar Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kilogram Bakal Naik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 07 April 2022
Gelisah Rakyat Dengar Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kilogram Bakal Naik
Gas Elpiji 3 Kilogram. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Wacana kenaikan harga gas subsidi atau gas 3 kilogram, serta Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dikemukakan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Presiden Joko Widodo pun bereaksi agar anak buahnya tidak berempati kepada rakyat terkait dengan permasalahan ketersediaan bahan pokok.

"Sekali lagi merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah dan kepemimpinan yang cepat di lapangan dan memberikan pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat," kata Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4), yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4).

Baca Juga:

Pembelian Gas Elpiji 3 Kilogram Dirancang Hanya Bagi Pemilik Kartu Sembako

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Maman Abdurahman mengatakan, keputusan menaikkan harga gas elpiji subsidi tiga kilogram tidak bisa dilakukan secara sepihak karena butuh persetujuan dari parlemen, PT Pertamina (Persero), dan pemerintah.

"Saya pikir tidak semudah itu main langsung dengan gampang mau menaikkan karena perlu ada pembicaraan antara Pertamina, pemerintah, dan Komisi VII DPR RI," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Pertamina.

Maman mengatakan, pihaknya berkontribusi terhadap bagaimana memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada warga yang tidak mampu agar bisa mendapatkan elpiji tiga kilogram dengan harga murah.

Komisi VII DPR, menurutnya, telah berjuang maksimal untuk menaikkan kuota elpiji tiga kilogram yang membuat bahan bakar itu kini membanjiri masyarakat.

"Dari Sabang sampai Merauke ada istilah elpiji tiga kilogram itu banjir, orang kelelep sama elpiji tiga kilogram. Tapi, bagi kami enggak ada masalah yang penting masyarakat mendapatkan elpiji tiga kilogram dengan harga yang murah," kata Maman.

Ia menyampaikan, jangankan di pedalaman Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, di Jawa saja pada tahun lalu masih banyak orang yang mendapatkan elpiji tiga kilogram dengan harga Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per tabung.

Maman berani menjamin dan memastikan 95 persen rakyat di seluruh Indonesia kini menikmati elpiji tiga kilogram sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh pemerintah berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 22 ribu per tabung.

Ia menegaskan, keputusan mempertahankan harga elpiji tiga kilogram tetap murah di tengah proses pemulihan ekonomi nasional pascapandemi menjadi upaya dalam mendorong daya beli masyarakat.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan agar wacana maupun pernyataan terkait kenaikan elpiji tidak disampaikan langsung ke publik tanpa adanya pembahasan terlebih dahulu dengan perseroan.

"Kepada siapapun para pihak tidak mudah juga menyampaikan statement, wacana atau apapun. Jadi, kalau belum jelas akan ada perencanaan, belum dibahas di kami sudah dilempar kepada masyarakat wacana-wacana naik, masyarakat sudah gelisah duluan," ucapnya.

SPBU. (Foto: Antara)
SPBU. (Foto: Antara)

Nicke berpesan, agar tokoh publik bisa hemat kata dan menjaga perasaan rakyat dengan tidak menyampaikan hal-hal yang semakin memberatkan mereka.

"Apalagi topik yang disampaikan itu belum dibahas dengan Pertamina," katanya.

Dalam APBN 2022, asumsi makro yang ditetapkan adalah pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 3 persen, nilai tukar Rp 14.350 per USD, tingkat suku bunga SUN 10 tahun sebesar 6,8 persen, harga minyak USD 63 per barel, lifting minyak 703 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 1.036 ribu barel setara minyak per hari.

Pada tahun ini anggaran subsidi energi dalam APBN 2022 sebesar Rp 134,02 triliun atau naik dibandingkan dengan 2021 yang sebesar Rp 128,5 triliun. Subsidi ini diperuntukan BBM jenis minyak solar dan subsidi (selisih harga) untuk minyak tanah dan LPG Tabung 3 kilogram (kg)

Anggaran subsidi energi 2022 terdiri dari subsidi jenis BBM tertentu dan LPG Tabung 3 kg sebesar Rp 77,54 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 56,47 triliun. Dari anggaran tersebut telah disepakati, volume LPG yang disubsidi sebanyak 8,0 juta MT. Lalu subsidi tetap minyak solar ditetapkan Rp 500/liter, dan kurang bayar dialokasikan Rp 10,17 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang melakukan kajian. Bila sudah ada hasilnya, pihaknya bakal menyampaikan ke publik soal naik atau tidaknya Pertalite dan gas elpiji 3 Kg dalam waktu dekat ini.

"Saat sekarang kami masih mengkaji. Nanti sesudah kaji, akan kami umumkan," ucap Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (5/4). (Pon)

Baca Juga:

Menko Airlangga Jawab Isu Kenaikan Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg

#BBM Bersubsidi #Pertalite #BBM #Pertamina
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan