Gejala Berat Pasien Hepatitis Akut Muncul Dalam Rentang Waktu Dua Pekan Ilustrasi hepatitis. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan mencatat, per 15 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia total 18 pasien dengan klasifikasi dua probable, 16 pending classification dan nol epi-linked (virus non-hepatitis A-E, kontak erat dengan kasus probable sejak 1 Oktober 2021).

Sedangkan berdasarkan status pasien, enam diantaranya meninggal (dua probable, empat pending classification), delapan masih dirawat (delapan pending classification), empat dipulangkan (empat pending classification).

Baca Juga:

Hadapi Hepatitis Akut, Indonesia Jangan Terlambat Kembangkan Vaksin

Kemenkes memaparkan, gejala berat pasien hepatitis akut misterius pada anak di bawah umur 16 tahun umumnya terjadi dalam rentang waktu dua pekan yang ditandai dengan hilang kesadaran atau kejang.

"Makanya disebut hepatitis akut berat, karena dalam 14 hari orang yang terkena jadi kejang dan terjadi penurunan kesadaran, kalau hepatitis normal tidak sampai kejang," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa (17/6)'

Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Ahad (15/5/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).
Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Ahad (15/5/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

Nadia mengatakan, indikasi itu dipelajari oleh tim peneliti terhadap satu dari tiga pasien anak yang dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada akhir April 2022 di RSCM Jakarta.

"Satu dari tiga kasus meninggal di Jakarta merupakan probable hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya," katanya.

Nadia menjelaskan, klasifikasi hepatitis misterius probable ditandai dengan laporan nonreaktif pada pemeriksaan hepatitis A, B, C, D, dan E maupun virus lainnya, seperti dengue maupun Adenovirus 41.

Nadia mengatakan, Kemenkes RI sedang memperkuat peran diagnosa pasien bergejala hepatitis di seluruh Puskesmas di Tanah Air. Sebab, kunci mencegah kasus kematian pada pasien adalah kecepatan diagnosa dan penanganan medis.

"Sifatnya kewaspadaan demam kuning. Apapun gejalanya, Puskesmas harus turun cek lingkungan, ambil sampel feses pasien dan diperiksa. Puskesmas akan lihat, apakah perlu rujukan ke rumah sakit atau tidak," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Antisipasi Kasus Hepatitis Akut Misterius, Dinkes Solo Gencar Lakukan Sosialisasi PHBS

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan di 2 Wilayah
Indonesia
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan di 2 Wilayah

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengalami hujan sedang di siang hari.

Respons KPK soal Harun Masiku jadi Marbot Masjid di Malaysia
Indonesia
Respons KPK soal Harun Masiku jadi Marbot Masjid di Malaysia

"Informasi itu belum kami dengar," kata Alex, sapaan karib Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/3).

Presidensi G20 Ambil Peran Penjamin Ketersediaan Konektivitas dan Rantai Pasok Global
Indonesia
Presidensi G20 Ambil Peran Penjamin Ketersediaan Konektivitas dan Rantai Pasok Global

Presidensi G20 Indonesia telah berkomitmen menetapkan arah strategis dalam memastikan solusi bagi berbagai tantangan global.

Qatar Bakal Gelontorkan USD 80 Juta ke Labuan Bajo
Indonesia
Qatar Bakal Gelontorkan USD 80 Juta ke Labuan Bajo

Investasi tersebut dalam rangka menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo.

[HOAKS atau FAKTA]: Kelumpuhan Wajah Justin Bieber Akibat Vaksin COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kelumpuhan Wajah Justin Bieber Akibat Vaksin COVID-19

Sebuah artikel dengan judul “Justin Bieber: Vaksin Menghancurkan Hidup Saya” di situs Vancouver Times tersebar di media sosial.

Direktur Operasi II Waskita Karya Jadi Tersangka Penyelewengan Dana
Indonesia
Direktur Operasi II Waskita Karya Jadi Tersangka Penyelewengan Dana

Kuntadi menjelaskan perbuatan melawan hukum yang dilakukan tersangka adalah menyetujui pencairan dana "Supply Chain Financing" (SCF) dengan dokumen pendukung palsu.

Bertepatan Idul Adha, CFD Sudirman-MH Thamrin Minggu Besok Ditiadakan
Indonesia
Bertepatan Idul Adha, CFD Sudirman-MH Thamrin Minggu Besok Ditiadakan

Dishub DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan kegiatan CFD di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin pada Minggu (10/7).

[HOAKS atau FAKTA]: Virus PMK pada Hewan Ternak Menular ke Manusia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Virus PMK pada Hewan Ternak Menular ke Manusia

Akun Twitter @/t3luuur mengunggah cuitan disertai gambar tampilan artikel Detik.com yang berjudul “Vaksin Mendarat, Vaksinasi PMK Dikebut Sambut Idul Adha”.

Pemuda Papua Apresiasi Kinerja Kepala BIN
Indonesia
Pemuda Papua Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Survei memperlihatkan 42,34 persen responden puas dengan kinerja jenderal bintang empat itu.

[HOAKS atau FAKTA]: Seorang Polisi Menilang Kereta Api
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Seorang Polisi Menilang Kereta Api

Beredar informasi sebuah video di media sosial Facebook yang memperlihatkan seorang petugas berwarna baju coklat tengah menghentikan kereta api.