MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersiap membuat gebrakan di panggung perpolitikan internasional demi mewujudkan prinsip Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.
Kepala Negara direncanakan untuk mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia. Kedua negara tersebut memang tengah berperang hingga memicu permasalahan global.
Kunjungan ini bakal dilakukan Jokowi setelah mengikuti Konferensi Tingkat-Tinggi (KTT) G7 pada Minggu (26/6) hingga Senin (27/6).
Baca Juga:
Bantu Anak-Anak Ukraina, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Asal Rusia Lelang Medali
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, kunjungan ke kedua negara tersebut dilakukan dalam situasi yang masih tidak normal. Meski demikian, lanjut dia, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi dalam meredakan krisis ini.
"Situasi saat ini masih sangat kompleks," kata Retno dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (22/6).
Retno Marsudi mengungkap saat kunjungan ke Ukraina dan Rusia nanti, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk bertemu dengan kedua pemimpin negara yang tengah bersitegang.
"Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Putin," ucapnya.
Baca Juga:
Rusia-Ukraina Berkonflik, Inggris Diusulkan Jadi Tuan Rumah Eurovision 2023
Jika terwujud, Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan kunjungan ke kedua negara tersebut di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
"Kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan dengan mencoba membeberkan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang," ucap Retno.

Bangunan yang hancur akibat gempuran saat konflik Ukraina-Rusia terus berlangsung di selatan kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Selasa (19/4/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/aww/cfo)
Setelah kunjungan ke Ukraina dan Rusia, destinasi terakhir kunjungan Jokowi berikutnya adalah ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
"Kunjungan untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antara kedua negara," jelas Retno.
Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-119 pada Rabu (22/6), terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari. (Knu)
Baca Juga:
Komisi Eropa Nyatakan Ukraina sebagai Calon Anggota EU