KAIN adati bisa banget tampil chic dan anak muda banget. Di tangan Fachriel Djou, kain adati dari daerah asalanya, karawo, dikreasikan menjadi busana dengan look yang segar, simple, kasual, dan bergaya anak muda. Fachriel, 16, ialah perancang busana termuda di Indonesia Fashion Week 2023. Demi menampilkan kekayaan lokal khas dari Gorontalo, ia menyusun seluruh karyanya lewat kain karawo. Koleksinya yang berjudul Mopobohu mengangkat konsep casual. Amat sesuai dengan umurnya nan masih muda.
"Mopobohu dalam bahasa Gorontalo memiliki arti memperbaharui atau menampilkan sesuatu yang baru dari barang yang sudah ada, dalam hal ini motif karawo," kata Fachriel pada konferensi pers di Jakarta Convention Center, Minggu (26/2).
BACA JUGA:
Fachriel menggunakan tiga warna pada koleksinya, yaitu jingga, hijau, dan cokelat. Setiap warna dalam koleksinya memiliki makna filosofis. Warna jingga memiliki arti semangat untuk dirinya sendiri agar dapat membuat karawo ini digandrungi anak muda. "Karena di Gorontalo sana, karawo kurang diminati anak muda dan lebih sering dipakai orang tua," jelasnya.
Warna hijau memiliki arti memperbarui atau memberikan sesuatu yang baru sesuai dengan nama koleksinya, Mopobohu. Terakhir, warna cokelat mewakili tanah yang berarti daerah asalnya. Ia mengatakan sesukses apa pun, ia tidak akan melupakan tanah kelahirannya, Gorontalo. Perpaduan warna tersebut, ditambah motif kotak-kotak dan rumbai di setiap, membuat koleksi Mopobohu menjadi tampak casual.
BACA JUGA:
Ariez Jamil Usung Sulam Karawo dalam Koleksi Nurmala di IFW 2023
IFW menjadi panggung pertama bagi Fachriel dalam kiprahnya di dunia fesyen. Lewat karyanya, ia berharap Karawo bisa lebih diminati dan disuka anak muda. Pertunjukan Waves of Karawo menampilkan 12 desainer dengan setiap desainer menampilkan12 busana. Perancang pertama, Abidin Ishak, memilih warna cokelat, cream, dan hijau yang mendominasi pakaiannya. Meski gaya busana yang ditampilkan tampak simple, koleksinya tetap terlihat lebih formal.
Selain itu, ada juga koleksi dari Fadly Rauf yang dibawakan seorang model cilik. Gaun pink dengan panjang selutut dan tambahan model di bagian dada yang melingkar ke belakang membuat model cilik tersebut terlihat lucu. Tepuk tangan membahana selama model cilik tersebut berjalan di titian peraga.
Pada pertengahan penampilan, penyanyi legendaris Vina Panduwinata tampil menyanyikan Kamu Untuk Aku. Penampilannya mendapat tepuk tangan meriah para penonton.(vca)
BACA JUGA:
IYFDC 2023 Kembali Lahirkan Perancang Busana Muda di Indonesia