Gateng, Permainan Asli Yogyakarta Sejak Zaman Mataram Islam

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 13 Maret 2016
Gateng, Permainan Asli Yogyakarta Sejak Zaman Mataram Islam
Permainan tradisional Gateng

MerahPutih Budaya - Di era 80-an, tidak sulit menemukan anak perempuan bermain-main bersama sehimpunan batu kecil, khususnya di pedesaan. Memasuki era 90-an, permainan tanpa butuh biaya itu mulai tergerus satu per satu.

Mungkin, anak-anak masa sekarang akan bingung bila diberi sekumpulan batu kecil, berjumlah lebih dari 10 biji. Berbeda dengan anak-anak perempuan pada masa 90-an, sekumpulan batu kecil itu tentu bisa dimanfaatkan untuk bermain gateng.

Permainan (dolanan) gateng merupakan permainan yang berasal dari Jawa. Berdasarkan namanya, "gatheng", mainan ini peninggalan kerajaan Mataram Islam.

Putra Panembahan Senopati Mataram Islam, Raden Rangga, diketahui memiliki batu mainan. Batu tersebut dinamai "gatheng". Bahkan, watu (batu) gatheng tersebut masih ada di salah satu desa di Kota Gede, Bantul, DI Yogyakarta.

Gateng biasanya dimainkan dengan dua orang. Masing-masing orang memiliki batu jagoan atau biasa juga disebut gacok. Sehimpunan batu kecil dilempar atau diserakkan, lalu satu per satu dikutip. Bukan asal kutip, melainkan dikutip saat batu gacok dilempar ke atas. Nah, saat semua bisa dikutip tanpa jatuh gacoknya, maka dialah pemenangnya.

Di berbagai pelosok tanah air, permainan ini cukup familiar. Hal ini ditunjukkan beragamnya nama lain dari gateng. Di antaranya watu lima dan batu serak. (fre)

BACA JUGA:

  1. Umpetan Permainan Favorit Anak-anak Zaman Dahulu
  2. Long Mainan Tradisional Khas Ramadhan di Pacitan
  3. Permainan Gobak Sodor yang Memicu Adrenalin Kini Dilupakan
  4. Yuk Main Lompat Tali Lagi seperti Dahulu
  5. Buat Lagi Yuk, Tali Panjang dari Gelang Karet
#Permainan Unik #Yogyakarta #Permainan Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan