MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah melalui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menolak pembelian mobil listrik.
Gibran lebih memilih mengutamakan kepentingan lain seperti membangun pasar tradisional dibandingkan membeli mobil listrik.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung kebijakan Gibran. Menurutnya, selama penghapusan itu prioritas lain yang lebih penting bisa diterima.
Baca Juga:
Indonesia akan Produksi Baterai Mobil Listrik di Tahun 2024
"Kalau masih ada prioritas lain ya enggak apa-apa. Itu jauh lebih baik," kata Ganjar, Kamis (10/11).
Dikatakannya, pengadaan mobil dinas listrik bisa dilakukan apabila benar-benar barangnya sudah ada dan siap. Untuk saat ini, belum banyak pilihan mobil listrik.
"Saya rasa kepala daerah bisa mengetahui kondisi warganya. Itu bisa jadi pegangan dalam memutuskan kebijakan," kata dia.
Diketahui, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menolak anggaran pengadaan mobil listrik untuk 2023. Padahal, sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang mobil listrik. Penolakan itu didasari karena masih ada hal yang lebih prioritas terutama dalam memperbaiki pasar tradisional dan perbaikan jalan.
Baca Juga:
Mobil Listrik Dodge Mendatang Tidak akan Bisa Dimodifikasi
Gibran mengatakan, pihaknya tidak memedulikan adanya pihak yang protes atas kebijakan menolak pengadaan mobil dinas listrik.
Ia menilai, pengadaan mobil dinas listrik belum penting.
"Intinya melihat urgensinya. Dan skala prioritasnya, kalau mau beli mobil timing-nya tidak pas, kita sedang berusaha melakukan percepatan pemulihan ekonomi," kata Gibran di Balai Kota, Rabu (2/11). (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Siap Kena Sanksi Abaikan Instruksi Mobil Listrik Presiden Jokowi