MerahPutih.com - UNESCO akan menyerahkan sertifikat gemelan sebagai warisa budaya tak benda milik Indonesia. Penyerahan sertifikat secara simbolis dilakukan di halaman Balai Kota dengan disambut konser gamelan, Jumat (16/9) malam.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sejumlah lembaga bakal hadir di antaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kehadiran mereka untuk menerima simbolis sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia.
Baca Juga:
"Besok Jumat ada simbolis penyerahan sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia," kata Gibran, Rabu (14/9).
Ia mengatakan penyerahan sertifikat ini menjadi kebangaan Indonesia karena warisan budaya lokal diakui UNESCO. Gibran mengatakan pada saat prosesi penyerahan sertifikat akan diikuti konser gamelan di halaman Balai Kota Solo.
"Penyerahan sertifikat akan diikuti konser gamelan di halaman Balai Kota Solo. Ini sebagai bukti gamelan menjadi populer," kata dia.
Gibran berharap penyerahan sertifikat ini tidak hanya sekedar simbolis saja, tetapi benar-benar dijaga warisan budaya tak benda ini. Untuk di Solo sendiri dalam menjaga warisan gamelan sudah dilakukan sejak lama.
"Kita punya sanggar gamelan di sekolah sekolahan, kelurahan di Solo. Dari 54 kelurahan dan lima kecamatan juga punya gamelan," kata dia.
Dia meminta Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk membantu menyediakan pengajar gamelan. Mengingat di Solo masih kurang pengajar gamelan.
"Mahasiswa ISI kalau bisa turun ke bawah ngajarin adik adik kami untuk bermain gamelan. Kita masih kurang tenaga pengajar gamelan," katanya.
Baca Juga:
Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Pemkot Solo Gelar Festival Gamelan Indonesia
Dia mengatakan paling tidak ada satu guru gamelan di setiap kelurahan atau tempat-tempat yang mendapatkan hibah gamelan dari Pemkot Solo. Kondisi pengajar gamelan perlu diperbanyak di Kota Solo.
Berdasarkan akun Instagram ISI Surakarta @isi_surakarta gamelan telah diusulkan kepada UNESCO sejak 2018 dan telah dinyatakan resmi sebagai warisan dunia oleh UNESCO sejak 15 Desember 2021.
Sertifikat UNESCO akan diserahterimakan melalui Kementerian Luar Negeri kepada beberapa pihak, diantaranya Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selanjutnya 14 pemerintah provinsi pengusul gamelan untuk UNESCO, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
ISI Surakarta mengusung tema Mahambara Gamelan Nusantara: Gamelan Indonesia untuk Dunia pada selebrasi penyerahan sertifikat gamelan sebagai WBTB. Acara perayaan akan dimeriahkan melalui tiga penampilan Gamelan D’Eselon, Konser Tribute to Rahayu Supanggah, dan Konser Paramagangsa Silang Gaya Nusantara.
Konser Tribute to Rahayu Supanggah akan menampilkan enam rangkaian karya Maestro Rahayu Supanggah. Konser Paramagangsa menampilkan aneka permainan gamelan gaya, di antaranya gaya Surakarta, Jogja, Bali, Sunda, Banyuwangi, Blora, Banyumas, Kutai Kartanegara, dan sajian musik gaya Minang beserta Makassar.
Pertunjukan akan menampilkan 200 seniman yang mewakili berbagai gaya musikal. Pertunjukan akan digelar untuk umum di halaman Balai Kota Solo pukul 19.30 WIB. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga: