G20 Mitigasi Kerawanan Pangan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 Oktober 2022
G20 Mitigasi Kerawanan Pangan
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers hasil pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM) yang pertama di Washington DC, AS, Selasa waktu setempat (11/10/2022). ANTARA

MerahPutih.com - Pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM) yang pertama berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat.

Pertemuan ini menyatakan, kesiapan berbagai negara khususnya yang tergabung dalam G20, untuk memitigasi risiko atas kerawanan pangan.

Baca Juga:

Ragam Karbohidrat Pangan Lokal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers di Washington DC, AS mengatakan, Presidensi G20 Indonesia telah menegaskan kembali komitmen untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tepat dalam mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan, termasuk risiko kerawanan pangan.

Melalui JFAMM, kata ia, G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat tentang ketahanan pangan dan gizi, termasuk dengan bekerja sama dengan berbagai inisiatif lain.

Selain itu, G20 akan terus mengambil langkah bersama secara cepat dalam menghadapi permasalahan ketahanan pangan dan nutrisi, termasuk bekerja sama dengan inisiatif lainnya.

G20, kata ia, mendukung peningkatan koordinasi untuk memastikan respons global yang selaras dalam menghadapi kerawanan pangan dan kerja sama dengan inisiatif multilateral lainnya.

Pertemuan ini menyetujui untuk mendelegasikan tugas kepada FAO dan Bank Dunia dalam pemetaan respons kebijakan global terhadap kerawanan pangan, melalui masukan dari pakar teknis dan organisasi internasional terkait lainnya untuk dilaporkan pada Pertemuan Musim Semi IMF-WB 2023.

Beberapa inisiatif global telah diluncurkan oleh organisasi regional, internasional, dan bahkan secara mandiri oleh beberapa negara untuk menghadapi permasalahan ketahanan pangan.

Inisiatif itu antara lain UN Global Crisis Response Group (GCRG), the G7 Global Alliance for Food Security (GAFS), the Global Agriculture and Food Security Program (GAFSP), International Finance Institutions Action Plan, dan Global Development Initiative.

Selain itu, Bank Dunia telah berkomitmen untuk menyediakan USD 30 juta dalam pendanaan baru atau yang sudah ada untuk proyek terkait ketahanan pangan dan nutrisi untuk beberapa tahun ke depan.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) turut menyediakan perkembangan kondisi pasar pangan, termasuk melalui G20 Agricultural Market Information System.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan Presidensi G20 Indonesia menerapkan strategi untuk meningkatkan kapasitas produksi guna menstabilkan harga pangan, menekan inflasi, menurunkan impor dan meningkatkan ekspor pangan.

"Strategi ini diterapkan pada beberapa komoditas pangan strategis dengan kegiatan operasional untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam sistem agribisnis pangan, agar tercapai efisiensi dan peningkatan daya saing," katanya dikutip Antara.

Baca Juga:

Megawati Bertemu Jokowi di Istana Batu Tulis, Bahas Pemilu hingga Krisis Pangan

#G20 #KTT G20
Bagikan
Bagikan