MerahPutih.com - Presiden Jokowi mencuat masuk bursa menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri yang akan berakhir masa jabatannya pada 2025.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan dukungan dan menyetujuinya. Namun, terkait keputusan partai menyerahkan sepenuhnya pada kongres.
"Pokoknya kalau kader PDIP diusulkan siapa pun, berarti punya potensi, enggak masalah. Saya setuju dengan usulan tersebut (Jokowi jadi Ketum PDIP)," kata Rudy, Senin (2/10).
Baca Juga:
PDIP Bangga Megawati Terima Gelar Doktor HC dari UTAR Malaysia
Rudy pun berseloroh jika Jokowi jadi Ketum PDIP dirinya ikut diuntungkan karena pernah mendampingi menjadi wakil wali kota Solo, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo 2005-2010.
"Beliau (Jokowi) maju wali kotanya bareng Rudy, jadi Presiden dua periode dan jadi Ketum PDIP. Mohon maaf, berarti saya itu katut kesinggung-singgung (ikut menjadi pembicaraan)," kata dia
Ia menilai, Jokowi patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati lengser. Sebab Jokowi pernah berhasil menjadi presiden dua periode.
"Beliau sukses memimpin 270 juta lebih rakyat Indonesia, nyaman kok. Kalau jadi Ketum PDIP hanya memimpin 140 juta kader saja, pasti lebih nyaman dan bisa. Keputusan akhir ada di kongres PDIP," tegas dia.
Baca Juga:
Prananda Prabowo Sebut Rakernas PDIP Perlihatkan Simbol Keberpihakan
Dia menambahkan akhir masa jabatan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada 2025. Untuk saat ini, PDIP fokus memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi orang tuanya diusulkan jadi Ketum PDIP.
"Saya kan kader biasa. Itu yang jawab (Jokowi jadi Ketum PDIP) para pimpinan. Pak Rudy yang bisa menjawab, saya tidak ikut-ikutan karena itu urusannya senior," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Poin Lengkap Rekomendasi Eksternal Rakernas IV PDIP