Teknologi

FUZER Besutan Mahasiswa ITS Kurangi Paparan COVID-19

P Suryo RP Suryo R - Senin, 16 Agustus 2021
FUZER Besutan Mahasiswa ITS Kurangi Paparan COVID-19
Buah bisa saja terkontaminasi COVID-19. (Foto: Pexels/PhotoMIX)

LIMA mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil membesut FUZER atau Fruit Sterilizer.

Perangkat sterilisasi buah ini diyakini mampu mengurangi transmisi atau risiko paparan COVID-19. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan memanfaatkan sinar ultraviolet dan ozonisasi.

Baca Juga:

Intip Satelit Serbaguna Hasil Kolaborasi PSNT dan AIIB

its
Bentuk fisik FUZER, alat penyeteril buah-buahan karya mahasiswa ITS. (Foto: dok.Humas ITS)

Kelima mahasiswa pencetus alat tersebut diantaranya, Ariq Ahnafalan Syakban dari Departemen Teknik Lingkungan selaku ketua tim, Andika Surya Hadiwinata, Idha Nurmalita Sari, Rajendra Lokeswara, dan Jamaluddin Hakim dari Departemen Teknik Instrumentasi yang tergabung dalam tim IMM AWAN.

Salah satu anggota tim, Idha Nurmalita Sari mengatakan, salah satu cara untuk mengurangi penularan virus corona yakni dengan mengonsumsi buah-buahan supaya imun tubuh tetap terjaga.

“Bisa saja dari dalam buah tersebut terkontaminasi virus Corona, untuk itu FUZER hadir guna menyelesaikan permasalahan tersebut,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/08/2021).

Ia menambahkan, FUZER terdiri dari beberapa komponen diantaranya, sinar UV, generator ozon, pendingin peltier, kipas CPU, arduino uno R3, dan sensor suhu. Untuk cara kerja FUZER, cukup dengan menyalakan alat tersebut selama 30 – 45 detik.

“Pada selang waktu tersebut, generator ozon, sinar UV, dan pendingin peltier akan bekerja untuk mensterilkan buah,” tandasnya.

Menurutnya, FUZER yang dirancang lebih berkompeten dari produk lain, lantaran FUZER tersebut jauh lebih cepat menghilangkan virus maupun bakteri jahat.

Baca Juga:

Keren, Tim Mobil Listrik UGM Diakui Dunia

its
Lima mahasiswa ITS yang tergabung tim IMM AWAN kreator FUZER. (Foto: dok.Humas ITS)

Penggunaan generator ozon, pendingin peltier, dan lampu UV tersebut, lanjutnya, mampu menimbulkan perubahan suhu yang signifikan.

“Jelasnya mampu menyebabkan bakteri yang ada dalam buah lebih cepat mati dibandingkan hanya menggunakan sistem pemanas biasa,” tutur Idha.

Pada proses pengerjaan FUZER, tim IMM AWAN ininjuga sempat mengalami kendala dalam pembuatan prototipe. Hal ini diakibatkan pandemi yang membatasi ruang gerak tim, sehingga membuat tim kesulitan untuk pencarian komponen yang dibutuhkan.

Alhasil, kerja keras tim IMM AWAN tersebut berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021, beberapa waktu lalu. Inovasi Fruit Sterilizer (FUZER): Fruit Sterilizer Using Ozoneization Method and the Use of UV Light to Improve the Freshness of the Fruit and Reduce the Risk of Spreading Covid-19 sukses meraih medali perunggu.

Ke depan, tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Teknik Instrumentasi Ir Ahmad Fauzan Adziima ST MSc ini berharap, agar inovasi FUZER bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan begitu, FUZER ini bisa membantu masyarakat agar terhindar dari penularan COVID-19 secara maksimal,” pungkas Idha. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca Juga:

Pakai Tenaga Surya, Mobil Listrik Lightyear One Enggak Ribet Cari Colokan

#Lipsus Bulanan Agustus #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan