SEBAGAI fresh graduate di tengah pandemi, Naufal Rizky Pratama bersama tiga orang temannya memberanikan diri untuk serius menjalankan Atelier TEN+, sebuah firm Arsitektur.
Naufal bersama Theo, Elyn, dan Fadiya menempuh pendidikan di universitas yang sama yakin untuk mendirikan Atelier TEN+. Masing-masing dari mereka memiliki keinginan untuk membangun firmnya sendiri dan mereka juga memiliki visi dan misi yang sama.
Baca juga:
Namun, passion mereka yang berbeda-beda bukanlah menjadi sebuah halangan. Justru dari perbedaan tersebut mereka mampu melengkapi satu dengan lainnya.
"Setiap Co-Founder Atelier TEN+ punya kelebihan dan passionnya masing-masing. Ada yang passionate di arsitektur, interior, landscape dan konstruksi," ujar Naufal kepada merahputih.com.

Atelier TEN+ yang terbentuk sejak Desember 2019, merupakan sebuah perusahaan konsultan yang bergerak menangani bidang arsitektur, interior, dan landscape.
Sebagai fresh graduate, terkadang perasaan kurang percaya diri dalam menangani client masih sedikit dirasakan Naufal. Tetapi sebagai konsultan, Naufal mencoba untuk memberikan value yang berbeda dengan konsultan lain. Hal tersebut bisa jadi sebuah selling point dari Atelier TEN+.
Naufal bersama teman-temannya memulai membuka jasa konsultasinya dari relasi terdekat, seperti keluarga atau kerabat. Berkat respon positif dari keluarga atau kerabat yang menggunakan jasa Naufal dan rekannya, mereka memajang hasil-hasilnya melalui istagram Atelier TEN+. Dan semejak itu, beberapa client mulai tertarik mengunakan jasa mereka.
Baca juga:
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur, tentunya Naufal harus menemui orang-orang yang terlibat di dalam pengerjaan proyeknya. Adanya pandemi sempat membuat Naufal dan rekannya kesulitan dalam bertemu client, pihak eksternal, atau dalam melakukan kunjungan lapangan.

"Biasanya kami selalu meeting ketemu dengan klien, bisa tektokan langsung, nah kalau sekarang kami harus meeting online. Selain itu biasanya arsitek bisa site visit untuk melihat kondisi lapangan sebelum mendesain, tapi di beberapa proyek jadinya kami cuma bisa lihat dari foto atau google maps," Kata Naufal.
Naufal menjelaskan Atelier TEN+ memiliki ciri khas pada metode kerjanya. Mereka menggunakan metode BIM di setiap proyek. Selain itu, mereka juga selalu melakukan riset sebelum masuk ke proses desain agar mendapatkan hasil desain spesifik dan memuaskan untuk klien.
Naufal berharap Atelier TEN+ dapat menjadi konsultan top of mind serta memiliki ide-ide inovatif dalam setiap penyelesaian masalahnya. Selain itu, ia dan rekannya ingin perusahaannya bisa lebih dikenal lagi di kalangan masyarakat. Mereka ingin banyak melakukan publikasi di berbagai media, hingga mengikuti sayembara desain. (kna)
Baca juga: