AKHIR tahun hampir tiba, tetapi musim dingin yang melanda perusahaan dan karyawan di dalamnya nampak masih berlangsung. Beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan yang melakukan lay-off terhadap karyawannya. Salah satu yang terdampak juga adalah perusahaan teknologi dan menyebabkan munculnya frasa ‘tech winter’.
Hal ini disampaikan oleh Country Marketing Manager of JobStreet Indonesia Sawitri Hertoto. Sawitri membeberkan melalui sesi konferensi pers JobStreet Virtual Career Fair yang berlangsung secara daring pada Rabu (7/12). Dalam presentasinya, perempuan berkacamata itu menjelaskan bahwa sepanjang tahun ini, ada lebih dari 24 perusahaan teknologi yang melakukan PHK dan berdampak bagi lebih dari 4 ribu karyawan di dalamnya.
Baca Juga:
“Ini fenomena yang sangat disayangkan karena tech winter enggak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” ungkap Sawitri sambil menyebut beberapa bidang perusahaan teknologi yang terdampak seperti e-commerce dan financial technology.
Selain dalam bidang teknologi, perusahaan yang lebih umum nyatanya tak bisa kabur dari jeratan ‘musim dingin’. Secara garis besar, ada 5 jenis pekerjaan yang paling banyak menghadapi pemecatan, yaitu admin & HRD, transportasi & logistik, sales/business development, marketing/branding, dan crew professional services. Rata-rata, tiap perusahaan memberhentikan 13 karyawannya. Laporan ini didapatkan melalui hasil survei terhadap 1162 perusahaan dan setengah di antaranya merupakan perusahaan besar.
Namun, seperti koin yang punya dua sisi, PHK massal ini nyatanya juga masih punya sisi positif, loh. Menurut Sawitri, karena adanya lay-off besar-besaran, perusahaan tadi juga jadi butuh pegawai baru. Solusi yang akhirnya banyak diambil oleh perusahaan adalah dengan merekrut pegawai baru yang lebih fresh.
“Fresh graduate tuh harus tetap semangat karena kenyataannya perusahaan-perusahaan masih butuh mereka untuk membantu operasi. Dan juga more than half company itu merekrut intern. Apalagi sekarang juga pemerintah mendorong untuk adanya kampus merdeka,” jelas Sawitri lebih jauh.
Kampus merdeka sendiri merupakan langkah pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar bisa terjun ke lapangan kerja secara langsung.
Rencananya, lebih dari 50 persen perusahaan sedang berusaha untuk merekrut pegawai agar bisa kembali ke level seperti sebelum pandemi dalam waktu dekat. Sementara 28 persen lainnya berencana untuk melakukan ini dalam sembilan bulan ke depan setelah kondisi perusahaan lebih stabil. Maka dari itu, hal ini menjadi peluang tersendiri bagi karyawan muda yang baru saja lulus dari dunia perkuliahan atau bangku sekolah.
Baca Juga:
Setiap perusahaan tentunya punya kriteria sendiri dalam memilih karyawan seperti apa yang diinginkan. Namun, secara keseluruhan ada tiga poin yang dilihat dari seorang fresh graduate. Yaitu performa wawancara, hasil tes dan asesmen, dan sikap yang ditunjukkan.
Perusahaan juga menginginkan pegawai yang berkualitas dan memiliki cara berpikir yang baik, sesuai harapan perusahaan. Tak kalah penting, penawaran soal gaji menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih pegawai barunya.
Untuk mempertemukan keinginan perusahaan dan kebutuhan pekerja ini, platform karir JobStreet pun menggelar event Virtual Career Fair. Berbeda dari event lainnya, JobStreet berusaha melaksanakan pameran pekerjaan yang interaktif. Hal ini didukung oleh kehadiran empat fitur utama.
Pertama ada chatbot dan live chat, di mana pengguna bisa bertanya tentang pekerjaan dan lamaran kepada perusahaan secara langsung. Kedua ada employer’s virtual booth yang menjadi forum khusus para karyawan. Ketiga ada real job fair atmosphere yang menghadirkan sensasi mirip pameran pekerjaan sungguhan, bukan hanya layar website yang monoton. Terakhir ada largest job abroad yang menghadirkan ribuan jenis lowongan pekerjaan dari ratusan perusahaan.
Pameran ini berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Desember 2022 secara daring. Pengguna yang tertarik hanya perlu mendaftar dan membuat akun JobStreet sebelum akhirnya bergabung ke laman Virtual Career Fair. (mcl)
Baca Juga:
