Fitur Paylater Makin Dimintai Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19
MerahPutih.com - Perilaku masyarakat di tengah pandemi COVID-19 berubah terutama dalam hal berbelanja melalui e-commerce.
Dalam riset Kredivo dan Katadata Insight Center selama Januari-Desember 2020, sebanyak 55 persen pembeli online baru memilih fitur pembayaran paylater.
Baca Juga
Riset yang dilakukan melalui enam e-commerce ternama di tanah air menunjukkan, selain untuk memenuhi kebutuhan atau belanja dengan cicilan pendek, sebanyak 41 persen konsumen memilih fitur paylater untuk mengontrol pengeluaran bulanan.
“Pandemi telah mengubah banyak hal dalam keseharian kita, termasuk perilaku kita saat bertransaksi digital," kata VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari dalam keterangannya, Rabu (9/6).
Hasil riset tersebut menunjukkan paylater berpotensi semakin diminati sebagai pilihan pembayaran yang cepat, aman, dan nyaman. Paylater diperkirakan menjadi salah satu pembayaran digital yang tumbuh paling cepat di e-commerce dalam satu tahun terakhir.
Studi tersebut menunjukkan bahwa hampir 90 persen konsumen menyadari bahwa paylater merupakan sebuah opsi pembayaran.
Dalam riset tersebut disebutkan bahwa mereka yang sudah menggunakan paylater menyatakan sangat puas dan 50 persen di antaranya berencana menggunakan paylater lebih sering daripada sebelumnya.
"Sebagai pelaku pembiayaan berbasis digital terdepan, tentunya kami optimis bahwa berbagai temuan ini dapat mendorong visi perusahaan untuk melayani 10 juta pelanggan pada 2025 melalui solusi pembiayaan yang cepat, terjangkau dan mudah diakses.” ujar Indina dikutip Antara.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan pandemi COVID-19 telah membawa banyak perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat sehari-hari. Industri digital ditantang untuk terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen.
"Seiring meningkatnya popularitas e-commerce maupun paylater sebagai metode pembayaran selama setahun terakhir, kami berharap riset Kredivo ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital negeri lebih cepat lagi," ucap Bima.
Riset perilaku pembayaran konsumen dianalisis secara khusus dengan menggunakan data yang diperoleh dari survei online yang berlangsung pada tanggal 26-30 Maret 2021 dengan 3.560 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. (*)
Baca Juga
Awas "Jebakan" Paylater! Pergi Sekarang, (Jangan) Bayar Nanti-nanti