Firli Pastikan Penegakan Hukum Terhadap Lukas Enembe Jadi Prioritas KPK Ketua KPK Firli Bahuri saat beri keterangan seusai melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Kamis (2/11). ANTARA/Evarukdijati

MerahPutih.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri rampung melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe di Papua, Kamis (3/11).

Ia memastikan proses penegakan hukum terhadap Lukas Enembe menjadi prioritas lembaga yang dipimpinnya. Penegakan hukum dipastikan tetap berjalan dengan memperhatikan kondisi kesehatan dari tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi tersebut.

Baca Juga

Ketua KPK Pimpin Langsung Pemeriksaan Lukas Enembe

"Kita akan melihat kembali hasil pemeriksaan kita, baik itu daru tim penyidik termasuk dari tim kedokteran yang kita bawa tadi. Tapi yang paling penting, kita prioritaskan penegakan hukum berjalan dengan memperhatikan juga kondisi kesehatan," kata Firli, Kamis, (3/11).

Mantan Kapolda Sumatera Selatan ini memastikan tak ada agenda lain terkait keikutsertaannya dalam pemeriksaan tersebut. Dia menyebut kedatangannya ke Papua sebagai bagian dari proses penegakan hukum.

"Kita ingin sampaikan ini adalah proses hukum. Satu hal yang perlu kita ingat, tidak ada proses lain kecuali proses hukum yang ada di KPK. Tidak ada politisasi, tidak ada opini dan juga tidak ada kriminalisasi," ujarnya.

Baca Juga

Lukas Enembe Nyatakan Siap Bertemu KPK dan IDI Hari Ini

Saat ini, kata Firli, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter IDI untuk menentukan langkah hukum KPK ke depan. Dia berjanji akan menyampaikan hasil pemeriksaan dokter IDI ke publik.

"Karena itu IDI akan bekerja kembali, dalam waktu dekat tentu IDI yang menentukan jadwalnya," kata Firli. (Pon)

Baca Juga

KPK dan IDI Bakal Datangi Lukas Enembe di Papua

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Konsep Justice Collaborator Harus Diterapkan Pada Bharada E
Indonesia
Konsep Justice Collaborator Harus Diterapkan Pada Bharada E

Status JC terdakwa Richard Eliezer dapat dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh oleh majelis hakim.

Barang Bukti yang Disita Penyidik dari Rumah Dito Mahendra
Indonesia
Barang Bukti yang Disita Penyidik dari Rumah Dito Mahendra

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, dari penggeledahan itu pihaknya menyita dua pucuk senjata jenis airsoft gun dan 78 butir peluru.

Periksa Pramugari, KPK Dalami Penggunaan Private Jet First Class Lukas Enembe
Indonesia
Periksa Pramugari, KPK Dalami Penggunaan Private Jet First Class Lukas Enembe

Penyidik mendalami hal itu saat memeriksa pramugari PT RDG bernama Tamara Anggraeny, Senin (3/10) di Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/10).

Perusak Fasilitas Tebet Eco Park akan Diberi Kartu Merah
Indonesia
Perusak Fasilitas Tebet Eco Park akan Diberi Kartu Merah

Dinas Pertamanan Hutan Kota atau Distamhut DKI Jakarta menyiapkan kartu merah bagi pengunjung yang merusak fasilitas di Taman Kota Tebet (Tebet Eco Park) dengan hukuman tidak boleh mengunjungi taman itu selama tiga bulan.

[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Bagikan Saldo Dana Rp 2 Juta untuk Warga
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Bagikan Saldo Dana Rp 2 Juta untuk Warga

Pembagian saldo DANA dari pemerintah senilah Rp 2 Juta untuk masyarakat dan dapat dicairkan pada Januari 2023.

Alfa dan Omega 'Kursi Panas' DKI 1 Anies Baswedan
Indonesia
Alfa dan Omega 'Kursi Panas' DKI 1 Anies Baswedan

Pertarungan Anies untuk menduduki kursi DKI ini berlangsung panas. Bahkan, pilkada DKI Jakarta dinilai menunjukan polarisasi yang kental.

Rayakan Idul Adha, LaNyalla Berharap Masyarakat Lebih Peduli Terhadap Ketimpangan
Indonesia
Rayakan Idul Adha, LaNyalla Berharap Masyarakat Lebih Peduli Terhadap Ketimpangan

LaNyalla menyampaikan kuban selain memang tuntunan agama, ibadah tersebut merupakan bentuk kepekaan sosial.

[HOAKS atau FAKTA]: PDIP Tak Bisa Usung Capres di Pilpres
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: PDIP Tak Bisa Usung Capres di Pilpres

Beredar sebuah unggahan di Facebook dengan narasi yang menyebut bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dipanggil Bawaslu.

Paksa Google, WhatsApp, Twitter dan lainnya Daftar PSE buat Perlindungan Data Pribadi
Indonesia
Paksa Google, WhatsApp, Twitter dan lainnya Daftar PSE buat Perlindungan Data Pribadi

Waktu pendaftaran PSE lingkup privat itu akan berakhir pada 20 Juli 2022. Kementerian Kominfo menyatakan akan memutus akses pada PSE.

Anies soal Hasil Survei Litbang Kompas: Perjalanan Masih Panjang
Indonesia
Anies soal Hasil Survei Litbang Kompas: Perjalanan Masih Panjang

"Perjalanan masih panjang, masih ada delapan bulan lagi. Banyak hal yang akan terjadi. Kalau teman-teman memantau, selalu yang namanya survei berbulan-bulan sebelum pelaksanaan masih fluktuatif," ujar Anies