Ketika Sineas Australia Menangkap Peristiwa 1965 Melalui Sinema The Year of Living Dangerously

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Jumat, 29 September 2017
Ketika Sineas Australia Menangkap Peristiwa 1965 Melalui Sinema The Year of Living Dangerously
Mel Gibson berperan sebagai Hamilton pada film The Years of Living Dangerously. (imdb)

KISAH seputar kejatuhan Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno menarik minat Peter Lindsay Weir, sineas asal Australia. Dia pun mulai merancang perancanaan produksi.

Ketertarikan Wier disambut hangat perusahaan film MGM, dengan menggelontorkan dana sebesar enam juta dollar. Produksi film pun berjalan pada tahun 1982.

Ide cerita berangkat dari novel karya Christopher Koch berjudul The Year of Living Dangerously berkisah tentang peristiwa di masa kejatuhan Soekarno. Weir mengambil judul film serupa novel Koch.

Kisah film “The Year of Living Dangerously” bermula ketika Guy Hamilton (Mel Gibson), koresponden asing untuk jaringan Australia, tiba di Jakarta untuk tugas.

Dia bertemu dengan anggota komunitas koresponden asing termasuk wartawan dari Inggris, Amerika Serikat, dan Selandia Baru, personil diplomatik, dan orang kerdil Cina-Australia dengan kecerdasan dan keseriusan moral tinggi, Billy Kwan (Linda Hunt).

Hamilton semula tak berhasil menjalin kontak, karena pendahulunya pergi tanpa mengenalkannya kepada jejaring kontak lama. Dia menerima simpati terbatas dari komunitas jurnalis, selagi bersaing memperebutkan informasi dari pemerintah Sukarno (Mike Emperio), Partai Komunis Indonesia (PKI), dan militer Muslim konservatif.

Kwan memperkenalkan Hamilton kepada Jill Bryant (Sigourney Weaver), asisten muda penuh peson di kedutaan besar Inggris. Kwan secara haru memanipulasi pertemuan Hamilton dengan teman karibnya Bryant.

Seperti kisah cinta Hollywood lainnya, Bryant dan Hamilton pun menjalin cinta. Bryant kemudian mendapat informasi tentang orang China Komunis mempersenjatai PKI.

Bryant meneruskan informasi itu kepada Hamilton agar menghindari masalah tersebut, namun sang kekasih bersikeras meliput pemberontakan Komunis, kelak terjadi saat pengiriman senjata ke Jakarta.

Selain mengambil judul novel Koch, film garapan Weir berkemungkinan menukil pidato Sukarno pada HUT RI tahun 1964 berjudul Vivere Pericoloso atau Tahun Menyerempet Bahaya. Film “The Year of Living Dangerously” tak bisa beredar di Indonesia lantaran larangan pemerintah Orde Baru.

Film tersebut baru bisa masuk Indonesia tahun 1999, paska-reformasi. Aktris Linda Hunt pada film ini meraih penghargaan Academy Award untuk Aktris Pemeran Pendukung Terbaik tahun 1984.

Sutradara dan Skenario: Peter Lindsay Weir

Pemeran: Mel Gibson sebagai Guy Hamilton
Sigourney Weaver sebagai Jill Bryant
Linda Hunt sebagai Billy Kwan
Mike Emperio sebagai Sukarno

Tanggal Rilis: 17 Desember 1982

Biaya Produksi: 6 juta dolar AS.*

(*) Achmad Sentot

#FIlm Pengkhianatan G30S/PKI #Sejarah Peristiwa 1965 #Peristiwa 1965 #The Years Of Living Dangerously
Bagikan
Bagikan