Film Fenomenal Kisah Pilu Arie Hanggara

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 30 November 2021
Film Fenomenal Kisah Pilu Arie Hanggara
Salah satu adegan di film Arie Hanggara. (youtube)


SEBIDANG makam berukuran 2x1 meter itu kontras dengan makam di sekitarnya. Tulisan nisan dari marmer putih dengan goresan ‘Maafkan Papa’ dan ‘Maafkan Mama’ berada di kanan dan kiri.

Makam di sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut milik seorang bocah bernama Arie Hanggara. Ia meninggal saat masih berusia delapan tahun, pada 8 November 1984.

Baca Juga:

Mengenal Lebih Dekat Film 'Autobiography'

Semasa hidup, Arie harus mendapatkan pengalaman tragis disiksa ibu tirinya, Santi binti Cece dan ayah kandungnya, Machito alias Tino bin Eddiwan hingga tubuh mungil tersebut tak lagi sanggup menanggung derita.

Kisah tragis Arie Hanggara sontak mengundang kesedihan atas meninggalnya anak usia dini dengan luka di sekujur tubuh, sekaligus kegeraman masyarakat Indonesia terhadap kedua orang tuanya.

arie hanggara
Poster film Arie Hanggara. (wikipedia)

Sampai saat ini, kasus Arie Hanggara masih sering diangkat dan dijadikan referensi media massa Indonesia, terutama jika ada kasus sejenis berupa kekerasan orang tua kepada anak.

Begitu besar animo masyarakat Indonesia terhadap kasus tersebut, sampai sutradara Fank Rorimpandey mengangkatnya menjadi sebuah film. Tidak hanya itu, pemberian judul Arie Hanggara kepada film ini, tentunya untuk mengenang kisah tragis dialami seorang bocah masih duduk di bangku sekolah dasar itu.

Baca Juga:

Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

Film ini bukan sekadar merepresentasikan bagaimana kejamnya seorang bapak kandung dan ibu tiri dalam menghukum anak, melainkan juga membuat sebuah karya sinema fenomenal lantaran berhasil membuat sebuah karya zamannya tanpa mengurangi esensi dari kejadian sebenarnya.

arie hanggara
Deddy Mizwar keluar sebagai pemenang di ajang FFI 1986. (jadul.net)

Tak hanya menghadirkan karya sinema fenomenal saja, film ini juga dibintangi beberapa nama besar di eranya, antara lain Yan Cherry Budiono, Deddy Mizwar, Joice Erna, Annisa Sitawati, dan Cok Simbara.

Film Arie Hanggara juga berhasil membawa Piala Citra pertama untuk Deddy Mizwar kategori Aktor Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 1986.

Film dengan durasi 220 menit tersebut, menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak pada 1985. Menurut data dari laman Film Indonesia, film Arie Hanggara mendapatkan penonton berjumlah 382.708 orang. (far)

Baca Juga:

Potret Ekosistem Anak Gaul Jakarta 80-an Lewat Film Blok M

#November Jagoan Film Negeri Aing #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan