Wisata Indonesia

Festival Eksotika Bromo Menuju Ritual Kasada, Ditutup dengan Halilintar

P Suryo RP Suryo R - Senin, 13 Juni 2022
Festival Eksotika Bromo Menuju Ritual Kasada, Ditutup dengan Halilintar
Kegiatan budaya Suku Tengger dari wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Malang, dan Kabupaten Lumajang. (Foto: MP/Budi Lentera)

GELARAN Eksotika Bromo yang dilaksanakan dua hari berturut-turut dari Sabtu (11/6) hingga Minggu petang (12/6), menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal maupun berbagai daerah maupun mancanegara.

Ketua Panitia, Heri Prasetyo mengatakan, bahwa kegiatan Festival Eksotika Bromo ini merupakan kegiatan untuk menyongsong ritual Kasada yang akan berlangsung pada 15 Juni mendatang.

Baca Juga:

Kampung Pandean Surabaya akan Dijadikan Destinasi Wisata Sejarah

eksotika bromo
Festival Eksotika Bromo digelar di lautan pasir Kasiah Gunung Bromo, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: MP/Budi Lentera)

Kasada di gunung Bromo merupakan upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Batara Brama. Upacara itu dilakukan dengan Larung di puncak Bromo dan melempar hasil bumi masyarakat sebagai wujud syukur.

Untuk menyongsong Kasada, selalu digelar eksotika Bromo. Festival Eksotika Bromo digelar di lautan pasir Kasiah Gunung Bromo, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Heri menjelaskan, eksotika kali ini memang terasa berbeda. Sebab, dua tahun sebelumya, tidak bisa digelar secara langsung akibat pandemi.

"Jadi sekarang antusiasnya sangat bagus. Nah, kita tahu tadi kondisi sempat gerimis tapi tidak menganggu acara. Bahkan di akhir acara juga ditandai gelegarnya halilintar. Ini menurut saya, sebagai pertanda baik," sambung Heri, Minggu, (12/6).

Sementara koordinator kesenian setempat, Kariadi menyampaikan, jumlah tiket yang terkonfirmasi sebagai pengunjung, lebih dari 1000 lembar yang terjual selama dua hari ini.

Baca Juga:

Berwisata Alam di Sekitar Jakarta

eksotika bromo
Pertunjukan untuk memperkenalkan seni budaya Tengger, yang dilakukan oleh warga Tengger. (Foto: MP/Budi Lentera)

"Itu tiket pengunjung luar. Artinya belum menghitung pengunjung dari masyarakat sekitar," kata Kariadi.

Festival ini, lanjutnya, merupakan pertunjukan untuk memperkenalkan seni budaya Tengger, yang dilakukan oleh warga Tengger.

Kesenian tersebut merupakan kolaborasi empat daerah, yaitu dari Suku Tengger wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Malang, dan Kabupaten Lumajang.

"Para wisata ini kan kalau berkunjung, kan ingin melihat keindahan gunung Bromo. Nah, dengan kegiatan eksotika Bromo, masyarakat luar bisa tahu kesenian dan budaya Tengger juga," lanjutnya.

Dengan adanya gelaran Eksotika Bromo, diharapkan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, seperti UMKM dan ekonomi kreatif serta para pedagang dan hunian setempat. (Budi Lentera/ Jawa Timur)

Baca Juga:

Dari Sembalun hingga Tiga Gili, Rekomendasi Wisata di Lombok dan Bali

#Wisata #Wisata Indonesia #Pariwisata Indonesia #Travel #Suku Tengger #Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Bagikan
Bagikan