Ferdy Sambo Mengaku CCTV di Dalam Rumahnya Rusak saat Diminta Polres Jaksel Dokumentasi polisi berjaga di depan rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso

MerahPutih.com - Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit melihat ada CCTV di rumah Ferdy Sambo setelah pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J terjadi.

Hal itu disampaikan Ridwan saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV hingga menghambat penyidikan pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jaksel, Kamis (3/11). AKP Irfan merupakan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri.

"Saat saya masuk ke TKP, saat itu saya melihat CCTV. Saya kemudian, saya mengarahkan semua barang bukti yang ada di TKP segera dilakukan pengumpulan, termasuk CCTV, HP," kata Ridwan.

Baca Juga:

Ferdy Sambo Tegur Penyidik karena Periksa Richard Eliezer Terlalu Keras

Jaksa kemudian bertanya ada berapa CCTV yang dilihat Ridwan saat itu.

Menurut Ridwan, dirinya melihat ada dua CCTV.

"Dua titik di akses dapur, di bawah, mengarahnya ke arah tengah. Artinya (oleh) CCTV kejadian itu kelihatan ya. Satu lagi di lantai atas kalau enggak salah," ujarnya.

Dia mengaku menyampaikan ke Ferdy Sambo bahwa keberadaan CCTV bisa membuat kasus lebih mudah terungkap.

Namun, menurut dia, Ferdy Sambo menyebut CCTV di rumahnya rusak.

"Pada saat saya melihat CCTV kemudian di situ ada FS. Saya bilang kemudian, setelah saya sampaikan ke FS saya bilang, 'Jenderal karena ada CCTV ini akan sangat memudahkan'," ujar Ridwan menirukan ucapannya saat itu.

Dia mengaku telah memerintahkan pengumpulan semua barang bukti, termasuk CCTV.

Ridwan kembali menjelaskan, Ferdy Sambo menyatakan CCTV di rumahnya itu rusak.

"Di hari yang sama, di waktu yang sama itu, Pak FS menyampaikan, 'CCTV saya di rumah ini sudah rusak semua. Ini sudah terjadi beberapa hari lalu'," ujarnya.

Baca Juga:

Polisi Datangi Pertama TKP Penembakan Brigadir J Ungkap Ekspresi Ferdy Sambo

Ridwan juga mengungkap momen AKP Irfan Widyanto meminta rekaman CCTV rumahnya, yang bersebelahan dengan rumah dinas Ferdy Sambo.

Ridwan menyebut Irfan mengaku diperintah Kombes Agus Nurpatria untuk mengambil rekaman CCTV di rumahnya.

Dia bertemu dengan Irfan di luar TKP pembunuhan Brigadir J pada sore harinya.

"Dia sampaikan bahwa, 'Bang, izin, Bang, saya mau minta DVR CCTV rumah Abang', di tempat tinggal saya. Saya tanya siapa yang suruh. Dia nunjuk ke belakang yang memerintahkan dia. Saya lihat beberapa meter itu ada Kombes Agus Nurpatria," tuturnya.

"Masih meminta. Setelah itu, saya bilang nanti saja karena saya kembali ke dalam mengawasi di dalam. Sampai sekitar pukul 17.00 saya balik ke rumah. Kegiatan selesai saya ke rumah. Saya mandi sebentar. Ada telepon Irfan hampir magrib. 'Izin, Bang, saya depan rumah Abang'," sambung Ridwan.

Ridwan mengatakan, dirinya bertanya apakah Irfan ingin mengambil rekaman CCTV pada saat itu juga atau tidak.

Dia menyebut, Irfan menyatakan ada perintah agar rekaman CCTV segera diambil.

"Setelah saya turun, 'Ada apa, Fan? Mau diambil sekarang?'. (Irfan jawab) 'Iya, Bang'. (Saya tanya) 'Ini bukannya pengambilan CCTV dari (Polres Jakarta) Selatan?'. (Irfan jawab) 'Ini perintah, Bang'. Dia sampaikan seperti itu DVR-nya saya ambil lalu serahkan ke Irfan," tuturnya. (Knu)

Baca Juga:

Di Depan Ferdy Sambo dan Putri, Ibunda Brigadir J Minta Handphone Anaknya Dikembalikan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kepala Daerah Diminta Tekan Inflasi di Bawah 5 Persen
Indonesia
Kepala Daerah Diminta Tekan Inflasi di Bawah 5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta kepada Kepala Daerah untuk menekan angka inflasi di bawah lima persen.

 Positif COVID-19 RI Bertambah 4.563 Kasus
Indonesia
Positif COVID-19 RI Bertambah 4.563 Kasus

Sehingga total menjadi 6.358.808 kasus.

[HOAKS atau FAKTA]: Bea Cukai Minta Biaya Pengaktifan Jaringan dan Garansi Apple iBox
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bea Cukai Minta Biaya Pengaktifan Jaringan dan Garansi Apple iBox

Beredar pesan WhatsApp yang berisi biaya pengaktifan jaringan dan garansi resmi Apple iBox sebesar Rp 500 ribu yang mengatasnamakan Bea Cukai.

[HOAKS atau FAKTA]: Warga Indonesia Dilarang Masuk Malaysia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Warga Indonesia Dilarang Masuk Malaysia

Beredar unggahan video di Youtube mengenai informasi negara Malaysia yang melarang warga Indonesia masuk ke negaranya dengan mengerahkan tentaranya.

Lawan Persis Solo, Dewa United FC Kehilangan Majed Osman
Indonesia
Lawan Persis Solo, Dewa United FC Kehilangan Majed Osman

Tetapi, pelatih Dewa United FC, Nil Maizar, sepertinya belum bisa menurunkan Majed Osman di pekan pertama Liga 1 2022/2023 menghadapi Persis Solo, Senin (25/7).

Warga Diingatkan Lapor SPT Tepat Waktu
Indonesia
Warga Diingatkan Lapor SPT Tepat Waktu

Realisasi penerimaan pajak di tahun 2022 mencapai 114,17 persen dengan pertumbuhan 32,28 persen.

13 Warga Tertimbun Longsor Telah Ditemukan
Indonesia
13 Warga Tertimbun Longsor Telah Ditemukan

Penanganan isu kemanusiaan dan bencana alam harus dikerjakan sampai tuntas, dan seluruh personel diperintahkan cepat tanggap.

Postur APBN 2023: Pendapatan Rp 2.463,02 Triliun dan Belanja Rp 3.061,17 Triliun
Indonesia
Postur APBN 2023: Pendapatan Rp 2.463,02 Triliun dan Belanja Rp 3.061,17 Triliun

Pemerintah menyetujui kesepakatan yang telah diambil terkait RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dari pembahasan di tingkat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR RI.

[Hoaks atau FAKTA]: Qatar Terapkan Larangan Kencan Selama Piala Dunia 2022
Lainnya
[Hoaks atau FAKTA]: Qatar Terapkan Larangan Kencan Selama Piala Dunia 2022

Qatar melalui Twitter official account for Qatar’s FIFA World Cup 2022 menyatakan bahwa infografis “Qatar Welcomes You” yang beredar di media sosial bukan dari sumber resmi

Di Penghujung Bulan Juni, 2.248 Orang Terinfeksi COVID-19
Indonesia
Di Penghujung Bulan Juni, 2.248 Orang Terinfeksi COVID-19

Terdapat penambahan 2.248 orang pada hari ini Kamis (30/6) terkonfirmasi positif COVID-19.