nikah
Fenomena Musim Kawin di Bulan Syawal
BULAN Syawal lumrahnya bergulir saat Lebaran sampai sebulan selanjutnya jadi waktu paling tepat bagi Warga +62 menggelar hajatan. Salah satu hajatan banyak digelar di bulan Syawal tak lain pernikahan dan lamaran.
Begitu banyaknya hajatan pernikahan di bulan Syawal hingga membuat bulan ini dikenal sebagai musim kawin.
Bahkan hal tersebut menginspirasi Mohammda Istiqamah Djamad (Pusakata) untuk merilis lagu Akad pascalebaran saat masih tegabung di Payung Teduh. "Jadi waktu itu kami mau buat lagu, terus pas diskusi kami ngomong ,'Eh biasanya abis lebaran apa nih?' dijawab 'Kawin!' Ya sudah deh buat lagu Akad," bebernya.
Bagi umat Islam, bulan Syawal dianggap sebagai bulan baik untuk menikah. Apalagi di bulan ini junjungan umat muslim, Nabi Muhammad SAW menggelar pernikahan. Alhasil banyak mengadakan pernikahan di bulan ini.
Baca juga:
Sebagai orang nan sudah malang-melintang di industri wedding belasan tahun, Angga melihat waktu sebelum dan sesudah Lebaran sudah jadi tradisi bagi calon pengantin untuk melangsungkan pernikahan.
"Setelah Lebaran itu jadi titik puncak calon pengantin menyelenggarakan pernikahan," ucapnya.
Ia mengungkapkan permintaan klien menikah di bulan Syawal membludak bahkan jadwal menikah pada Sabtu dan Minggu sepanjang bulan Syawal padat. "Bahkan gedung-gedung di Jadetabek masih rekanan sama kami mereka infokan tanggal Sabtu Minggu full semua di bulan Syawal ini," sebutnya.
Bagi calon pengantin tertarik untuk melangsungkan pernikahan di bulan Syawal, Angga menyarankan untuk menentukan tanggal minimal satu tahun atau enam bulan sebelumnya. Sebab, itu berkaitan dengan ketersediaan dari venue di tanggal diinginkan.
"Siapa duluan booking otomatis dapat. Biasanya, mereka yang ingin menikah di bulan Syawal sudah jauh jauh hari menentukannya. Itu pun biasanya sudah penuh padahal booking satu persatu dari jauh jauh hari," tuturnya mengonfirmasi jalau calon pengantin baru terpikirkan ingin menikah di bulan Syawal pas bulan Ramadan otomatis enggak bakalan dapat.
Jika gedung incaran sudah full, Angga dan timnya akan membantu klien menanyakan ke pihak gedung kapan saja tanggal masih tersedia di bulan lain. "Kalau ada, kita infokan mau pilih tanggal berapa. Atau kita bisa berikan opsi tahun depan kalau memang dia maunya setelah lebaran. Tetapi kalau maunya lebaran tahun depan mungkin masih banyak," jelasnya.
Salah satu fenomena banyak ditemukan Angga di lapangan adalah lebih banyak klien mengutamakan tanggal daripada tempat pernikahan. "Mereka lebih milih menikah di mana saja terpenting waktunya habis lebaran," jelasnya.
Baca juga:
Kenali Filosofi Kue Tradisional Ikonik Seserahan Hajatan Pernikahan
"Mungkin ada hitung-hitungan dari keluarga dan perhitungannya setelah lebaran. Tempat menyesuaikan," lanjutnya.
Walaupun bebas, lanjutnta ada hal khsusus jadi pertimbangan calon pengantin. Biasanya, pertimbangan mereka venue masih di ruang lingkup daerah tempat tinggal kedua calon mempelai.
"Jadi kami kasih opsi sesuai daerah dekat tempat tinggal mempelai perempuan dan laki-laki. Misalnya mereka minta carikan tempat pernikahan di daerah Jakarta Timur atau Jakarta Pusat. Kami carikan gedung di tanggal itu paling available," urainya.
Begitu inginnya mengejar menikah di bulan Syawal, mereka rela menikah walaupun tidak di hari Sabtu atau Minggu. "Hari libur walaupun enggak Sabtu Minggu bisa ramai juga. Misalnya, pas Hari Waisak (hari libur nasional), walaupun hari Senin, kebetulan masih bulan Syawal dijadikan momen juga karena enggak dapat Sabtu Minggu".
Demi menyiasati membludaknya jumlah klien di bulan Syawal, Angga memilih untuk memberdayakan staf di bulan Ramadan. Menurutnya, bulan Ramadan cenderung off dan tidak ada orang menikah. Untuk itu, ia coba menggunakan waktu luang tersebut untuk mempersiapkan klien akan menikah di Bulan Syawal atau satu bulan setelah Bulan Ramadan.
"Kami off pas bulan Ramadan karena kan emang enggak boleh gelar pernikahan saat puasa. Walau begitu, staf kami justru enggak ada yang off untuk mempersiapkan pernikahan pas Bulan Syawal. Cari properti dekorasi, ngecek alat-alat, cari bahan baku," tukasnya. (avia)
Baca juga: