Musik

.Feast Lengkapi Kisah ALI dengan Merilis Album ‘Abdi Lara Insani’ 

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 01 September 2022
.Feast Lengkapi Kisah ALI dengan Merilis Album ‘Abdi Lara Insani’ 
Album menceritakan karakter ALI. (Foto: Siaran Pers .Feast)

KISAH Abdi Lara Insani oleh .Feast kini lengkap sudah. Album tentang sang tokoh itu lengkap dengan tiga track baru. Menurut keterangan resmi yang diterima MerahPutih, Selasa (30/8), album ini dapat didengarkan mulai 31 Agustus 2022. Tiga lagu baru berjudul Lagu Kritik Lagi, Orang-Orang Yang Berubah (Interlude), dan Jangan Ikut Campur melengkapi total 11 track pada album tersebut.

Album ini menceritakan kisah hidup karakter ALI, seorang pemuda yang mempunyai mimpi besar mengubah Indonesia di Earth-03, hingga berhasil menjadi presiden yang akhirnya tak jauh berbeda dengan sosok yang ia kritik sebelumnya. Sang drummer Adrianus Aristo Haryo atau dikenal Ryo Bodat didapuk menjadi produser utama untuk album ini.

Baca juga:

.Feast Ceritakan Kekecewaan Masyarakat lewat Album 'Abdi Lara Insani'

“Lagu Kritik Lagi, secara garis waktu, terjadi sebelum demo besar-besaran yang diceritakan di Gugatan Rakyat Semesta. Dalam mental state ini, Ali sudah mulai lelah manuver politik yang harus Ia lakukan (dan diajarkan oleh mentor-mentornya) seperti dijelaskan di lagu Kuping Ini Makin Lalai dan merasa mungkin satu-satunya jalan menuju perubahan adalah pergerakan massa dan penggunaan kekerasan, seperti dijelaskan di lagu Gugatan Rakyat Semesta,” ujar Baskara sebagai penulis lagu bernuansa dansa psikedelik dengan sentuhan sound 80an.

Sementara Orang-Orang Yang Berubah (Interlude) adalah track instrumental, menggambarkan perubahan situasi hati yang akhirnya terjadi secara permanen dalam diri Ali, mengubah dirinya dari figur yang dicintai masyarakat menjadi seseorang yang ia sendiri benci. Perasaan tersebut terjadi setelah rasa takut yang Ia miliki (di single Jaya), setelah berhasil menggulingkan rezim di Gugatan Rakyat Semesta.

Baca juga:

Red Hot Chili Peppers Dedikasikan Penghargaan MTV VMA untuk Mendiang Taylor Hawkins

“Secara cerita mungkin bisa spesifik menggambarkan ini atau menggambarkan pelantikan Ali menjadi presiden. Lagu ini secara kisah berlanjut ke lagu Jangan Ikut Campur,” tambah Baskara.

Jangan Ikut Campur adalah pergolakan batin Ali, di mana akhirnya segala trauma, luka dan kebencian yang secara Ia sadari atau tidak mulai tertanam dalam prosesnya. Mendapat kekuasaan akhirnya mengubah Ali, atau justru memperlihatkan sifat aslinya yang tidak diketahui masyarakat sebelumnya.

“Di titik ini, sebagai seorang pemimpin Ali sudah menggunakan kacamata kuda dan merasa yakin bahwa salah satu 'amanah' dalam menjadi pemimpin adalah menunaikan dendamnya terhadap berbagai pihak yang ia rasa punya andil dalam merusak keadaan hingga ia menjabat, dan secara internal, pahit Ali mengakui bahwa jalan yang akan ia tempuh akan memberikan efek domino yang parah ke semua hal serta hajatan hidup bernegara lainnya,” tutup Baskara. (kna)

Baca juga:

Arctic Monkeys Segera Rilis Album 'The Car'

#Musik #Musik Indonesia #Musisi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan