Film

Fakta Unik di Balik Layar 'The Queen's Gambit'

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 30 November 2020
Fakta Unik di Balik Layar 'The Queen's Gambit'
Fakta unik di balik drama The Queen's Gambit. (Foto Netflix)

PREMIS cerita yang menarik membuat The Queen's Gambit pantas disebut sebagai salah satu serial terbaik Netflix. Buktinya, 62 juta penonton rela meluangkan waktu untuk menyaksikan tujuh episode dari drama tersebut.

Setelah melihat serial ini, kebanyakan dari kamu mungkin langsung jadi penggemar Beth Harmon. Buat kamu para fan, baca deh beberapa fakta mengenai The Queen's Gambit berikut ini.

BACA JUGA:

Inggris Minta Netflix Beri Label Fiksi pada ‘The Crown’

1. Semua aktor benar-benar bermain catur

Bukan hanya pintar bermain catur di dalam layar, sepertinya para pemeran 'The Queen's Gambit' memang asli jenius di dunia nyata. Kepada Entertainment Weekly, Scott Frank selaku sutradara mengatakan para pemainnya benar-benar memainkan catur tersebut.

Meskipun konsultan catur menciptakan setiap permainan yang ada dalam ketujuh episode, para aktor menghafal dan memainkan setiap pertandingan. Bahkan pada saat gim 'speed rounds' berlangsung. "Ada rangkaian lengkap saat kamu tidak melihat papannya, tetapi mereka (aktor) masih benar-benar memindahkan bidak ke tempat yang seharusnya. Para aktor selalu tahu persis ke mana setiap pion harus pergi," kata Frank.

2. Perempuan baru bisa bertanding di Kejuaran Catur Dunia pada 1980-an

Walaupun berlatar pada tahun 1960an, ternyata perempuan baru bisa mengikuti kejuaraan dunia dua dekade kemudian. Menurut laporan Jennifer Bisset dalam 'CNET', pemain Hongaria, Judit Polgar jadi 'grand master' catur termuda dalam sejarah. Di usianya yang baru menginjak 15 tahun pada 1991 silam, Polgar menolak untuk bermain di turnamen perempuan. Dia malah memilih untuk melawan dan mengalahkan pecatur pria.

Sebelum berada di posisi tersebut, kakak perempuannya Susan Polgar sempat memperjuangkan hak perempuan untuk bisa bertanding di Kejuaraan Catur Dunia pada 1986. Sebelumnya, kata 'men's' disematkan sebagai nama acara tersebut. Akan tetapi Polgar berjuang mengganti kata pria dengan 'open' agar peserta turnamen tidak hanya berdasarkan jenis kelamin saja.

3. Visualisasi catur di langit-langit sebenarnya cukup realistis

Dalam drama kita diperlihatkan bahwa Beth baru dapat melihat gerakan catur di langit-langit setelah dia mengonsumsi pil hijau. Mungkin menurutmu ini hanyalah manifestasi yang dihasilkan dari efek obat penenang yang dikonsumsi Beth. Namun juara dunia catur saat ini, Magnus Carlsen mengatakan bahwa para pecatur profesional yang berpaling dari papan untuk mengingat gerakan adalah suatu hal yang cukup normal. Ya meskipun pada umumnya pemain catur tentu saja tidak memiliki alat bantu efek visual khusus seperti yang ada dalam film. Tapi membayangkan gerakan pion sebenarnya bukan suatu hal yang istimewa dengan atau tanpa obat penenang.

4. Kostum Beth memang sengaja dipilih untuk menyampaikan hal tertentu mengenai karakternya

Sekilas kostum yang dikenakan Beth memang seperti pakaian ala tahun 60an pada umumnya. Namun Gabriele Binder selaku desainer kostum mengatakan bahwa bukan tanpa alasan dia memilih banyak pakaian bermotif kotak-kotak. Ini melambangkan persatuan antara kecintaan Beth terhadap catur dengan fesyen. Pada 'Vogue UK', Binder juga menyebutkan pilihan kostumnya juga sebagai bentuk penghormatan pada desainer zaman itu.

Kemudian pakaian serba putih yang terakhir dikenakan Beth di akhir drama menunjukkan posisi Beth sebagai ratu putih. "Idenya tentu saja adalah untuk menyampaikan bahwa dia sekarang adalah ratu papan catur dan papan catur itu sendiri adalah dunia," tutur Binder.

5. Heath Legder sempat menggarap adaptasi film 'The Queen's Gambit' lebih dari satu dekade silam

Jauh sebelum Scott Frank duduk di kursi sutradara dan penulis drama 'The Queen's Gambit', Heath Legder pernah mencoba menggarapnya. Laman 'The Independent' melaporkan bahwa sebelum kematiannya pada 2008 lalu, Legder telah mengerjakan film adaptasi 'The Queen's Gambit' dari buku berjudul sama karangan Walter Tevis. Aktor yang terkenal berkat perannya sebagai Joker itu sudah berencana untuk mengarahkan dan membintanginya bersama Ellen Page. Page dikabarkan akan memerankan karakter Beth. Penulis skenario Allan Shiach sempat bekerjasama dengan Ledger. Dia mengatakan bahwa aktor tersebut memang akan mengadaptasi filmnya selaras dengan cerita yang ada dalam novel Tevis.(Sam)

#Film #Netflix
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness
Bagikan