PANDEMI melumpuhkan semua sektor di tahun 2020. Mulai dari sosial hingga ekonomi. Memasuki tahun 2021, perlahan-lahan kembali pulih. Salah satunya adalah sektor ekonomi di lini bisnis. Masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2021.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh 99 Group, Januari hingga Juni 2021, tercatat fluktuasi minat kepemilikan properti naik signifikan jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya (year-on-year).
Baca Juga:

Minat pembelian properti pada semester ini meningkat sebesar 40,5 persen dan minat penyewaan naik 25,40 persen. Tren tersebut dimanfaatkan oleh 99 Group dengan menghadirkan produk unggulan terbarunya, yakni Verified Listing dan properti aset bank.
“Rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti. Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari tipe properti ruko yang semakin banyak dicari konsumen,” ujar Deputy CEO 99 Group Indonesia, Wasudewan.
Dari segi harga, properti dengan harga di bawah Rp400 juta sampai dengan Rp1 miliar masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 50 persen konsumen saat ini. Walaupun terjadi lonjakan yang signifikan dari segi permintaan, suplai yang ada masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Demand properti ada di kisaran hampir 60 persen. Sementara suplai yang ada hanya 40 persen.
Baca Juga:

Selain harga, survei yang dilakukan oleh 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih menjadi prioritas utama konsumen dalam membeli properti.
Sementara untuk pembayaran, metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen. Sementara cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati. Adapun potongan harga menjadi promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.
"Untuk menarik perhatian konsumen, developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR berupa diskon ataupun cashback. Sementara konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank," tutur CEO Leads Property Services Indonesia, Hendra Hartono. (avia)
Baca Juga: