Wisata Indonesia

Fakta-Fakta Unik Hubungan Warga Lampung dengan Gajah Sumatera

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 18 April 2019
Fakta-Fakta Unik Hubungan Warga Lampung dengan Gajah Sumatera

Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas. (Foto: instagram.com/tommydmt)

Ukuran:
14
Audio:

LAMPUNG sebagai salah satu wilayah habita gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) terkadang menimbulkan konflik dengan masyarakat. Konflik biasanya terjadi antara warga yang tinggal berbatasan dengan hutan atau wilayah konservasi.

Koflik biasnya karena gajah memasuki pemukiman atau ladang-ladang warga. Hal itu terjadi karena berkurangnya sumber makanan dan lahan. Namun di balik konflik manusia dan gajah itu, ada hubungan unik warga Lampung dengan mamalia yang dikenal cerdas ini.

1. Warga memanggil gajah dengan nama "Mbah"

Gajah Sumatera. (Foto: Instagram @kementerianlhk)
Gajah diyakini memiliki pancaindra yang kuat. (Foto: Instagram @kementerianlhk)

Masyarakat Desa Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung menggunakan panggilan unik untuk Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), yakni "mbah" atau "liman", saat menggiring kawanan satwa itu kembali masuk kawasan hutan lindung.

"Gajah di sini memang dipanggil 'mbah', karena bisa dikatakan gajah ini pancaindranya sangat kuat, tahu-tahu dia muncul," kata Warsono, anggota Komunitas Sahabat Gajah Desa Pemerihan, seperti dikutip Antara, di Pesisir Barat, Minggu (14/4) malam.


2. Warga tidak sampai melukai gajah yang mengganggu

 Gajah di Taman Nasional Way Kambas. (Foto: Instagram @ele_partner)
Gajah di Taman Nasional Way Kambas. (Foto: Instagram @ele_partner)

Pemerihan adalah salah satu desa yang masyarakatnya masih sering berkonflik dengan Gajah Sumatera asal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Konflik terjadi lantaran lahan perkebunan warga setempat dimasuki gajah, sedangkan lahan untuk habitat gajah berkurang.

Lahan warga berbatasan langsung dengan kawasan hutan TNBBS sehingga konflik tidak terelakkan antara gajah dan warga.

Kendati berkonflik, warga tidak membunuh dan melukainya. Mereka sebatas mengusir gajah itu supaya tidak masuk dan memakan tanaman warga. Saat menghalau kawanan gajah masuk ke hutan, panggilan yang kerap terdengar dari warga adalah "mbah".

3. Panggilan sebagai bentuk penghormatan terhadap gajah

Warga sedang mengevakuasi seekor gajah terjebak lumpur di Aceh. (Foto: Instagram @bksdaaceh)
Warga sedang mengevakuasi seekor gajah terjebak lumpur di Aceh. (Foto: Instagram @bksdaaceh)

Warsono mengatakan sebagian warga ada yang memanggilnya "mbah gede", ada pula memanggil "liman".

Panggilan "mbah" dan "liman" bentuk penghormatan mereka kepada gajah karena gajah dipercaya mempunyai pancaindra yang tajam.

"Gajah sangat peka seperti bisa mendengar dan merasakan ucapan manusia yang sopan dan tidak sopan terkait dirinya sehingga setiap berucap tidak boleh sembarangan biar tidak menyinggung. Kalau kita panggil gajah, seperti tidak sopan, jadi kita memanggilnya 'mbah gede', ada juga masyarakat yang memanggilnya 'liman'. Panggilan 'mbah' atau 'liman' itu panggilan halusnya," ujarnya.

4. Warga diserang gajah akibat sesumbar

 Gajah Sumatera. (Foto: Pixabay/5851928.
Panghil mbah bukan gajah. (Foto: Pixabay/5851928.

Kepala Desa Pemerihan Cahyadi mengatakan panggilan "mbah" untuk gajah sudah lama dipakai oleh warga setempat

Pernah ada kejadian di mana warganya tewas diserang gajah akibat sesumbar memanggil gajah.

"Kalau ada masyarakat atau dari luar yang datang lalu sesumbar, gajah akan mencarinya dan itu sudah pernah kejadian," katanya.

Warga setempat memang berkonflik dengan gajah karena lahannya sering dimasuki gajah, namun gajah-gajah itu tidak pernah dilukai, hanya dihalau. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tak Jauh dari Singapura, The Canopi Bintan Jadi Incaran para Turis

#Gajah Sumatra #Wisata Lampung
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Jalan Baru Lampung, Harapan dan Peluang Wisata untuk Warga Sekitar
Hadir jalan baru di Lampung untuk menyempurnakan infrastruktur.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 11 Februari 2025
Jalan Baru Lampung, Harapan dan Peluang Wisata untuk Warga Sekitar
Tradisi
Mengenal Kulintang Pring, Instrumen Tradisional Asal Lampung
Mengenal kulintang pring, instrumen tradisional asal Lampung ini memiliki ciri khas.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
Mengenal Kulintang Pring, Instrumen Tradisional Asal Lampung
Indonesia
Kematian 2 Gajah Sumatra Koleksi Solo Safari Dipastikan Akibat Virus Herpes
Teka-teki matinya dua Gajah Sumatra koleksi Solo Safari akhirnya terungkap.
Wisnu Cipto - Senin, 02 September 2024
Kematian 2 Gajah Sumatra Koleksi Solo Safari Dipastikan Akibat Virus Herpes
Indonesia
2 Koleksi Gajah Sumatera Mati Mendadak, Solo Safari Tambah Dokter Hewan
Dua koleksi gajah Solo Safari yang mati bernama Inova dan Manohara, berjenis kelamin betina.
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Agustus 2024
2 Koleksi Gajah Sumatera Mati Mendadak, Solo Safari Tambah Dokter Hewan
Indonesia
Bencana Erupsi Taman Wisata Kawah Nirwana Lampung Nihil Korban Jiwa
Kawah Nirwana mengalami tiga kali erupsi pada Jumat pagi, dalam rentang waktu antara pukul 08.30-09.00 WIB.
Wisnu Cipto - Jumat, 24 Mei 2024
Bencana Erupsi Taman Wisata Kawah Nirwana Lampung Nihil Korban Jiwa
Indonesia
Aktor Chicco Datangi Polda Riau Minta Pengusutan Kematian Gajah Rahman
Chicco juga sempat bermalam di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Aktor ini melihat langsung lokasi kejadian serta kuburan gajah Rahman.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 25 Maret 2024
Aktor Chicco Datangi Polda Riau Minta Pengusutan Kematian Gajah Rahman
Indonesia
Dua Gajah Sumatera Mati Tersengat Listrik di Aceh
Merujuk daftar dari The IUCN Red List of Threatened Species, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Hewan ini berstatus spesies terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
Wisnu Cipto - Sabtu, 16 Maret 2024
Dua Gajah Sumatera Mati Tersengat Listrik di Aceh
Bagikan