Fakta-Fakta tentang Penyakit Pernapasan Misterius pada Anjing


Penyakit ini memantik keresahan di kalangan pemilik hewan peliharaan. (Foto: Unsplash/Pauline Loroy)
PENYAKIT pernapasan misterius pada anjing telah menjadi perhatian serius di beberapa wilayah di dunia. Dengan gejala awal seperti batuk berkepanjangan, mata berair, dan bersin, penyakit ini memantik keresahan di kalangan pemilik hewan peliharaan.
Peneliti dari Laboratorium Diagnosis Hewan Universitas New Hampshire dan Pusat Studi Genom Hubbard telah mengidentifikasi patogen baru yang mungkin menjadi penyebab penyakit ini.
Para peneliti mengatakan mereka telah menemukan kuman yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka beroleh simpulan itu setelah meneliti sampel dari 30 anjing dari New Hampshire yang terinfeksi tahun lalu dan 40 anjing tambahan dari Rhode Island dan Massachusetts yang jatuh sakit tahun ini,
“Patogen tersebut adalah bakteri yang aneh. Ini lebih kecil dari bakteri normal dalam ukuran dan ukuran genomnya,” kata Dr. David Needle, kepala bagian patologi di Fakultas Ilmu Hayati dan Pertanian di Universitas New Hampshire, seperti dikutip oleh nbcnews.com.
Baca juga:

Bakteri baru ini berpotensi menyebabkan penyakit. Bakteri ini juga mungkin evolusi dari komponen mikrobioma anjing.
Sebagai informasi, anjing dan juga manusia memiliki berbagai jenis bakteri tidak berbahaya dan mikroorganisme lain yang hidup baik di dalam maupun di luar tubuh. Di usus, mereka dianggap membantu pencernaan.
Tim UNH membagikan hasilnya sebelum menerbitkan artikel penelitian, dengan harapan mereka dapat memberikan informasi kepada dokter hewan saat mereka menangani wabah sindrom pernapasan lainnya, katanya.
Menurut Cantu-Schomus dari Oregon, seperti dikutip oleh oregonvma.org, sebagian besar penyakit misterius ini berkembang dalam tiga cara. Pertama, peradangan pada saluran penghubung tenggorokan dengan paru-paru yang minimal atau tidak responsif terhadap antibiotik.
Baca juga:

Lalu pneumonia kronis yang minimal atau tidak responsif terhadap antibiotik. Terakhir, pneumonia akut yang dengan cepat menjadi parah dan seringkali menyebabkan penyakit parah atau mungkin kematian hanya dalam waktu 24 hingga 36 jam.
Jika anjing mengalami batuk yang tidak kunjung reda dan gejala pernapasan lainnya, pemiliknya harus segera menghubungi dokter hewan.
Sebagai upaya pencegahan, hindari anjing sakit berkumpul dengan anjing lainnya. Selain itu, hindari anjingmu berbagi tempat makan atau tempat minum dengan anjing lainnya. (dsh)
Baca juga:
3 Ide Rayakan Hari Valentine Spesial dengan Anjing Peliharaanmu
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
