PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng sutradara Fajar Nugros untuk membuat dua film pendek berjudul Bergerak Dengan Bahagia, Bergerak untuk Indonesia dan Strangers with Memories. Dua film ini dibuat agar masyarakat semakin mengenal KAI yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan KAI terus melakukan transformasi dalam berbagai aspek agar bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen. Menurutnya, sebagian besar pengguna layanan KAI adalah generasi muda, tepatnya generasi milenial. Sementara lebih dari setengah karyawan KAI juga didominasi generasi muda.
Terlepas dari itu, kereta rupanya sudah menjadi bagian hidup dan karier Fajar Nugros. Ayahnya seorang pensiunan Balai Yasa, sarana pemeliharaan kereta apu. Rumah tempatnya tumbuh dewasa juga dekat dengan kereta api. Aroma bengkel saat sang ayah pulang ke rumah pun masih ia ingat.
"Kalau ada yang lihat ada kereta api parkir depan rumah, kompleks rumah saya seperti itu," kata Fajar sebelum penayangan dua film pendeknya, dilansir ANTARA, Rabu (16/11).
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Ketika mengejar mimpi untuk menjadi sutradara, kehidupan Fajar juga dekat dengan kereta. Ia adalah pengguna kereta commuter line. Fajar juga merasakan bagaimana padatnya stasiun Tanah Abang. Ketika aturan belum rapi dan sistem belum tertata, banyak penumpang yang bebas melakukan apa yang mereka mau, hal-hal yang kerap mengancam keselamatan.
Kelakuan penumpang itu, mulai dari naik ke atap gerbong kemudian berjejalan, hingga pintu gerbong tidak bisa tertutup. Pemandangan seperti itu lazim ia temui saat menggunakan kereta commuter line.
Dari belasan filmnya, selalu ada adegan yang menampilkan kereta api. Tak selalu mudah mendapatkan izin resmi untuk melakukan pengambilan gambar. Di hadapan para penonton, Fajar mengaku bahwa sebuah adegan stasiun yang muncul di film ketika ia baru berkarier ternyata diambil diam-diam.
"Saya syuting di Juanda waktu itu, enggak pakai izin," kata Fajar, menuai tawa dari penonton.
Baca juga:
2 Film Fajar Nugros Unjuk Gigi di BIFAN
Lihat postingan ini di Instagram
Film pendek fiksi berjudul Strangers with Memories dibuat untuk mengungkapkan perubahan commuter line menjadi lebih baik dan tetap relevan dengan perkembangan zaman. Film pendek ini menyiratkan pesan bahwa perubahan commuter line yang lebih baik harus diimbangi dengan perilaku para konsumen agar menjadi penumpang yang lebih baik.
Sedangkan film Bergerak dengan Bahagia, Bergerak untuk Indonesia diwarnai dengan narasi dari Ibnu Jamil, menyuguhkan kisah-kisah di balik kereta api yang tidak semua orang tahu. Film pendek ini menyajikan fakta-fakta menarik dari sejumlah stasiun di berbagai kota, kesibukan para pekerja di saat gerbong sudah kosong, hingga cerita dari orang-orang yang bersentuhan dengan kereta api.
Bersama kru yang berjumlah 30 orang, Fajar bekerjaran dengan waktu, mulai dari naik-turun gerbong bersama penumpang untuk mendapatkan shot terbaik, mencari momen dramatis, hingga testimoni dari penumpang. Pengalamannya membuahkan rekaman berdurasi 16 jam yang dirangkum menjadi 50 menit. (and)
Baca juga: