BARU-BARU ini Facebook dikabarkan akan melarang iklan yang berkaitan dengan aksesori senjata serta perlengkapan militer.
Hal tersebut dilakukan Facebook dalam rangka melakukan tindakan tegasnya terhadap potensi terorisme domestik pada pelantikan Presiden terpilih, Joe Biden.
Baca Juga:
Mengutip laman engadget, Facebook mengatakan kepada BuzzFeed News untuk sementara Facebook melarang iklan Amerika Serikat untuk aksesori senjata dan perlengkapan militer, setidaknya hingga 22 Januari 2021.

Saat ini Facebook telah melarang iklan untuk senjata, amunisi dan aksesori senjata seperti peredam suara. Pelarangan itu menyusul lonjakan iklan untuk aksesori pada hari-hari setelah kerusuhan di Capitol 6 Januari 2021 lalu.
Iklan tersebut kerap bermunculan untuk orang-orang yang mengikuti kelompok serta, organisasi sayap kanan, dan kerap kali secara langsung membahas potensi kekerasan seputar pelantikan Biden.
Senator Richard Blumenthal, Sherrod Brown, dan Tammy Duckworth menuduh Facebook mengambil untung dari kerusuhan tersebut. Sementara Jaksa Agung untuk Illinois, Massachussetts, New Jersey dan Washingtong DC, mendesak Facebook untuk membekukan iklan.
Keputusan tersebut diambil beberapa jam setelah Facebook memblokir acara di wilayah DC, dan beberapa hari setelah Facebook melarang semua penyebutan slogan "stop the steal" yang digunakan untuk menggalang klaim tidak didukung tentang penipuan pemilih.
Baca Juga:
Facebook tidak menginginkan implikasi sedikit pun dari kemungkinan adanya kekerasan selama minggu pelantikan. Meskipun langkah tersebut dilakukan saat para ekstremis mungkin sudah memiliki perlengkapan yang mereka butuhkan.

Sebelumnya, Facebook juga melakukan langkah untuk menjaga situasi tetap aman menjelang pelantikan Joe Biden. Beberapa waktu lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan akun Facebook dan Instagram Trump akan dikunci setidaknya hingga Hari Pelantikan pada 20 Januari 2021.
"Kami yakin risiko membiarkan Presiden terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar," bunyi pengumuman itu.
"Oleh karena itu, kami memperpanjang pemblokiran yang kami tempatkan di akun Facebook dan Instagramnya tanpa batas waktu, setidaknya selama dua minggu ke depan sampai transisi kekuasaan yang damai selesai," jelas Mark Zuckerberg. (ryn)
Baca Juga:
Fungsi Instagram dan Facebook Messenger Terbatas di Eropa, Ada Apa?