Teknologi
Facebook Hapus 1,3 miliar Akun Palsu
RAKSASA media sosial Facebook tidak main-main pada informasi hoaks yang tersebar di platformnya. Menurut laporannya pada Senin (22/03), mereka menghapus lebih dari 1,3 miliar akun palsu antara bulan Oktober hingga Desember tahun lalu.
Dilansir dari laman gadgets, lebih dari 35 ribu orang bekerja mengawasi informasi salah yang tersebar di Facebook. Tidak hanya itu, lebih dari 12 juta konten tentang COVID-19 dan vaksin merupakan informasi yang salah merujuk dari ahli kesehatan.
Baca Juga:
Facebook Tawarkan Dukungan Kunci Keamanan di iOS dan Android
Klaim dan konspirasi palsu tentang vaksin dan virus corona memang banyak tersebar di Facebook dan Twitter selama pandemi. Tidak sedikit pengguna media sosial membaca informasi yang salah.
Facebook melakukan tindakan ini sebelum pemeriksaan oleh Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengenai platform teknologi Facebook menangani kesalahan informasi. Mengenai pengahapusan akun palsu, Facebook mengatakan akan menyelidiki dan menghapus pembuatan informasi yang salah dan menyesatkan yang kebanyakan mengandalkan akun palsu.
"Selama tiga tahun terakhir, kami telah menghapus lebih dari 100 jaringan perilaku tidak autentik terkoordinasi (CIB) dari platform kami. Kami terus menginformasikan kepada publik tentang upaya kami melalui laporan CIB bulanan kami," kata perusahaan itu dalam postingan di blog.
Baca juga:
Pemilik TikTok ByteDance Akuisisi Moonton dan Mobile Legends: Bang Bang
Facebook mengatakan akan menindak lanjut perilaku penipu dengan struktur insentif ekonomi di belakangnya. Facebook juga menyatakan bahwa mereka telah membangun tim dan sistem untuk mendeteksi dan menegakan perilaku tidak wajar di balik clickbait.
Facebook juga menambahkan bahwa mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu dan mempermudah mendeteksi penipuan. Kemudian lebih menegakkan kebijakan terhadap akun spam yang tidak dapat dipercaya.
Facebook sebagai pemilik media sosial dan platform perpesanan seperti WhatsApp dan Instagram, mencatat bahwa pengguna dapat memposting informasi yang salah, tetapi dengan “itikad baik”. Sehingga untuk mengatasinya dikatakan bahawa perusahaan Facebook telah membangun jaringan global dengan lebih dari 80 pemeriksa fakta, untuk meninjau konten lebih dari 60 bahasa yang berbeda diseluruh dunia. (rzk)
Baca juga: