FACEBOOK sedang menguji dan memepertimbangkan untuk kembali menghadirkan fitur panggilan audio dan video. Beberapa pengguna dengan jumlah terbatas telah dapat menggunakan fitur ini.
Melansir laman Bloomberg, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu memutuskan untuk melakukan uji coba terkait penambahan fitur lama milik Facebook ke aplikasi utamanya.
Jika Facebook nantinya akan menambahkan kembali fitur ini, pengguna dapat mengandalkan Facebook untuk melakukan obrolan sekaligus bermain video yang tersedia di Facebook bersama dengan pengguna lainnya. Tetapi hal ini menjadikan Facebook tidak tampak berbeda dengan Instagram yang juga telah mengadopsi fitur serupa.
Baca juga:
Provokasi Antivaksin, Sejumlah Akun Terkenal Dihapus Facebook

Sebelumnya pada 2011, fitur panggilan audio dan video telah dapat digunakan pengguna secara langsung lewat aplikasi utama Facebook.
Namun tepat tiga tahun fitur ini dirilis, pada 2014 Facebook mengumumkan bahwa platform Messenger akan menjadi aplikasi mandiri yang tidak lagi berdiri bersama Facebook, dengan mengadopsi fitur panggilan tersebut.
Saat itu, perusahaan mengklaim bahwa Messenger perlu menjadi sebuah platform mandiri untuk memungkinkan hadirnya berbagai fitur baru. 2014 juga merupakan tahun kejayaan Messenger yang telah mengalami perkembangan signifikan.
Baca juga:
Uji coba fitur ini dilakukan di AS dan beberapa negara lainnya. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Connor Hayes, selaku Direktur Produk Messenger kepada The Verge.
Namun hingga saat ini, Facebook belum berencana untuk memperluas fitur ini ke lebih banyak wilayah dan negara. Facebook Inc. juga tidak membagikan secara jelas berapa banyak pengguna yang akan berkesempatan untuk mencoba fitur ini.
“Untuk mengetahui lebih lanjut dan mendapatkan pengalaman dalam menggunakan fitur panggilan video maupun audio, pengguna harus terus menggunakan Messenger,” jelas pihak Facebook.

Namun kembalinya fitur panggilan audio dan video di aplikasi utama Facebook, menandakan Facebook memiliki rencana tambahan bagi Messenger kedepannya.
Sebab panggilan audio dan video merupakan fitur utama Messenger, dan jika Facebook tidak memiliki rencana tambahan, masuk akal jika Messenger akan ditinggalkan oleh penggunanya.
Pembaruan ini juga semakin memperkuat kemungkinan bergabungnya kembali Messenger dengan Facebook. Sebelumnya pada 2019, perusahaan melakukan uji coba untuk kembali menyatukan kedua platform media sosial ini. (cit)
Baca juga: