MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) membahas akses Stasiun Tegalluar di Balai Kota Bandung.
Secara teknis, PT. KCIC memastikan masyarakat Kota Bandung dapat menikmati layanan kereta cepat kendati stasiun kereta tersebut berada di luar wilayah Kota Bandung (Padalarang, Kabupaten Bandung Barat dan Tegalluar, Kabupaten Bandung).
Baca Juga:
Dubes Tiongkok Tegaskan Kecelakan Tidak Terkait Kualitas Konstruksi Kereta Cepat
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menyebut, nantinya ada layanan kereta feeder bagi masyarakat Kota Bandung yang menikmati layanan KCJB.
Selain itu, akses masuk Kota Bandung di wilayah Tegalluar pun akan didukung hadirnya akses tol kilometer 151.
"Kita akan membangun jembatan, sementara Kementerian PUPR akan membuat exit 151 untuk mendukung KCJB. Dengan adanya exit tol ini, wilayah GBLA dan Masjid Al Jabbar akan lebih berkembang,” ujarnya, dikutip Selasa (27/12).
Lebih lanjut, untuk menghadirkan akses Stasiun Tegalluar seperti exit tol kilometer 151, nantinya akan ada aset Pemkot Bandung sebesar sekitar 5.000 hektar yang akan digunakan.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut, Pemkot Bandung pada prinsipnya menerima dan menyambut positif hadirnya infrastruktur pendukung KCJB.
Selain itu, terkait dibukanya exit tol 151, menurut Yana, dapat membantu mengurai volume kendaraan di beberapa akses masuk ke Kota Bandung.
"Tentu, ini akan memudahkan akses masyarakat Kota Bandung untuk menikmati KCJB. Dan di sisi lain ini bisa mengurai volume kendaraan yang akan masuk di beberapa gerbang tol Kota Bandung (Buahbatu, Moh. Toha, Cileunyi)," katanya.
Pemkot Bandung dan KCJB akan berkoordinasi lebih rinci terkait hadirnya akses yang diproyeksikan rampung pada Juli 2023. Kedua pihak memastikan tidak ada lahan yang ditempati penduduk yang terkena imbas pembangunan.
"Tidak. Itu di kawasan pinggir tol," ujar Yana dan juga diamini Dwiyana. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Luhut Buka Suara soal Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat