MerahPutih.com - Menteri Koordinator Maritim dan investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan kembali membeberkan hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Luhut mengatakan, meski kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat, namun tetap dalam kendali penuh. Masyarakat masih dinilai cukup disiplin menegakkan protokol kesehatan.
“Peningkatannya masih terkendali, kasus hariannya masih terkendali lebih rendah dari Delta, namun sekali lagi tetap tidak boleh jemawa. Harus disiplin, ingat kata kuncinya kita adalah disiplin (prokes),” Kata Luhut dalam evaluasi PPKM, Senin (24/1)
Baca Juga:
PPKM Luar Jawa-Bali: Level 3 Masih 10 Kabupaten/Kota, Nihil Level 4
Luhut menyebut, teater perang pandemi di Jakarta semakin terlihat.
Luhut menyebut, ada kenaikan jumlah kabupaten/kota di Jawa-Bali yang masuk level 1.
"Dari posisi level PPKM terjadi peningkatan jumlah kabupaten/kota yang masuk level 1. Teater perang pandemi kian terjadi di DKI Jakarta, menyebabkan asesmen provinsi tersebut bisa mungkin berubah," ujar Luhut.
Luhut mengatakan, Jakarta tetap diperlakukan satu kesatuan aglomerasi Jabodetabek. Saat ini, Jabodetabek masih berada di PPKM level 2.
"Wilayah aglomerasi saat ini masih pada level 2. Rincian terhadap level PPKM dapat dilihat di Inmendagri yang terbit hari ini," ujar Luhut.
Ia mengungkapkan, kasus corona terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kasus corona di Jawa-Bali mendominasi kenaikan kasus tersebut.
Luhut mengatakan, lonjakan kasus corona di Jawa-Bali bersumber dari kasus corona di kawasan aglomerasi Jabodetabek.
"Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik, kenaikan Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ujar Luhut.
Luhut juga menyampaikan mengenai transmisi lokal kasus COVID-19 yang kini sudah lebih mendominasi. Kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan luar negeri sudah menurun.
Selain itu, kasus yang disebabkan pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional.
"Ini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya," ujar Luhut.
Baca Juga:
Pemprov DKI Siapkan 'Hybrid Learning' Jika Jakarta PPKM Level 3
Sementara, bed occupancy ratio (BOR) Jawa-Bali dikatakan oleh Menko Luhut lebih baik dibanding awal penanganan varian Delta. Dan, kematian masih di angka yang masih sangat rendah.
Luhut pun menegaskan, kunci dari perlawanan terhadap varian Omicron ini adalah adanya kedisiplinan dari masyarakat.
Dalam hal ini, perlu menjaga penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hingga menghindari kerumunan.
“Kuncinya di sini semua teman-teman sekalian adalah disiplin kita, tanpa disiplin kita akan jadi korban dari ketidakdisiplinan kita,” tegasnya
Dia menegaskan, pemerintah masih menggunakan asesmen PPKM berdasarkan level untuk pengetatan mobilitas masyarakat.
"Pemerintah hari ini menegaskan akan terus menggunakan asesmen level sebagai basis pengetatan masyarakat," ujar Luhut.
Luhut meminta semua kepala daerah dan forkopimda agar tetap mematuhi aturan asesmen level PPKM sesuai daerah masing-masing. Selain itu juga, harus menaati semua kewajiban yang diterbitkan pemerintah.
"Untuk menghindari dampak buruk di kemudian hari," tambah Luhut.
Sebelumnya, pemerintah melaporkan penambahan 2.925 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru tersebut tersebar di 27 provinsi.
Dengan demikian, hingga Minggu (23/1), total kasus COVID-19 di tanah air berjumlah 4.286.378.
Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan, penambahan kasus baru tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 1.739 kasus, disusul Jawa Barat dan Banten masing-masing 485 dan 454 kasus. (Knu)
Baca Juga:
Luhut Sebut 29 Wilayah di Jawa dan Bali Kembali ke PPKM Level 1 Pekan Depan