MerahPutih.com - Ketua Umun Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir merespons tindakan FA Thailand yang menghukum pemain dan staf pelatih mereka imbas insiden keributan di final SEA Games 2023.
Diketahui, pemain dan oifial Timnas Indonsia dan Thailand terlibat keributan di final sepakbola SEA Games 2023. Alhasil, wasit mengeluarkan empat kartu merah yang diberikan kepada satu pemain Indonesia Komang Teguh. Sementara sisanya diberikan kepada tiga pemain Thailand.
Baca Juga
Selepas kejadian itu, Federasi Sepakbola Thailand (FAT) menjatuhkan sanksi kepada dua pemainnya, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangn larangan bermain selama enam bulan serta pelatih kiper dan dua staf yang terlibat dalam insiden diberi hukuman dicopot dari jabatannya selama satu tahun.
Terkait hal itu, Erick memastikan tidak akan melakukan hal yang sama. Menurutnya, para pemain dan staf pelatih yang sebenarnya diintervensi lebih dahulu oleh pemain dan staf pelatih Thailand.
Baca Juga
Alasan PSSI Belum Umumkan Harga Tiket Indonesia Vs Argentina
"Yang diintervensi kita kok. Kenapa kita mesti hukum diri kita? Jadi ya tentu kita harus ada koreksi tapi kalau menghukum mereka (pemain dan staf timnas) tidak mengintervensi. Itu tindakan provokasi yang saya rasa ada yang bisa ditolerir atau tidak," ucap Erick di Jakarta, Rabu (24/5).
"Saya sangat respect dengan FA Vietnam dan Thailand. Juga FA negara-negara mana pun yang kemarin selama SEA Games Kamboja sangat berhubungan baik dengan saya. Dan saya apresiasi dengan FA Thailand," sambungnya.
Mengenai keputusan Thailand memberikan hukuman kepada pemain dan staf kepelatihan, Erick menilai hal itu merupakan wewenang FAT. Ia menegaskan, PSSI menghormati kebijakan FAT dan enggan ikut campur.
"Mungkin ada mekanisme sendiri tapi saya tidak mau ikut campur," tegas Menteri BUMN ini. (*)
Baca Juga
Erick Thohir Bicara soal Kehadiran Lionel Messi saat Argentina Lawan Indonesia