MerahPutih.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir bersama Komisi VI DPR RI menggelar rapat kerja, Selasa, (7/6) di Gedung DPR RI.
Dalam rapat, Erick mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk tahun 2023 sebesar Rp 79,7 miliar atau menjadi Rp 311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 232 miliar.
Baca Juga:
OJK Didesak Investigasi Kredit Bank BUMN ke Usaha Tambang Batu Bara
Dia menyebut pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian.
Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.
"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp 300-an miliar, tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp 194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI DPR RI yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," jelas Erick, Selasa, (7/6) dikutip dari Antara.
Menurutnya, apabila dibandingkan dengan total aset yang dikelola oleh BUMN mencapai Rp 8.998 triliun, maka pagu itu sangat kecil mengingat beban yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.
Baca Juga:
Arya Sinulingga Beberkan Alasan BUMN Absen Jadi Sponsor Formula E
Erick juga mengemukakan tentang total laba bersih perusahaan pelat merah di Indonesia yang mencapai Rp 126 triliun sepanjang tahun 2021.
"Total pendapatan BUMN Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN," ujarnya.
Menteri Erick mengatakan, perbaikan kinerja perusahaan-perusahaan melalui program transformasi juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara.
Ia menuturkan total pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp 371 triliun. Menteri Erick optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.
"Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya yang tadinya Rp 13 triliun sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI DPR RI, laba untuk 2021 sebesar Rp 126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," kata Erick. (*)
Baca Juga:
Erick Thohir Beri Alasan BUMN Tidak Menjadi Sponsor Formula E