MerahPutih.com- Setelah berhasil melakukan fase uji klinis fase 2, vaksin COVID-19 BUMN melangkah ke tahap selanjutnya. Yakni uji klinis fase 3.
Untuk uji klinis fase 3 akan diberikan kepada 4.050 subjek dengan batasan usia 18 tahun sampai 70 tahun.
Baca Juga:
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, vaksin BUMN ini dalam tahap uji coba. Yakni, untuk meloloskan sebagai vaksin booster alternatif.
Erick Thohir mengatakan, vaksin COVID-19 diproduksi oleh PT Bio Farma dengan kapasitas 120 juta hingga 500 juta dosis per tahun ini.
Sasaran penggunaan tahap awal untuk masyarakat Indonesia. Namun, ada kemungkinan juga untuk diekspor.
"Apalagi kita menginginkan Indonesia menjadi hub daripada produksi vaksin dunia, ya kita bisa tingkatkan," ucap Erick pada Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin BUMN secara daring, Kamis (9/6).
Erick juga menjelaskan pertimbangan penggunaan nama BUMN akan dikonsultasikan kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menilai, Indonesia kini masih kekurangan vaksin anak karena belum banyak vaksin yang mendapatkan lisensi untuk diberikan kepada anak-anak.
"Kami melakukan uji klinis untuk primer vaksin satu dan dua, tapi karena jumlah vaksinasi sudah cukup besar kemungkinan vaksin ini untuk booster dan anak," ujarnya.
Apabila uji klinis itu berjalan lancar dan mendapatkan emergency use authorization (EUA), maka Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin tersebut pada Juli 2022 mendatang.
"Kami sudah menyiapkan kapasitas produksi yang cukup besar di mana untuk Vaksin BUMN ini kami telah menyiapkan kapasitas 120 juta dosis per tahun," kata Honesti.
Baca Juga:
Vaksinasi Global: Hampir 12 Miliar Dosis Vaksin COVID-19 Sudah Disuntikkan
Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito juga menyampaikan, bahwa kick off uji klinis fase 3 vaksin BUMN merupakan kebanggaan tersendiri bagi Badan POM.
Pasalnya, badan ini turut mendampingi pengembangan vaksin tersebut dimulai dari penyiapan fasilitas produksinya hingga kini mulai masuk ke fase 3.
Proses pengembangan vaksin BUMN ini adalah yang pertama di Indonesia, merupakan karya anak bangsa.
"Tentunya juga nanti memenuhi tahapan uji klinis yang baik dengan hasil yang baik mudah-mudahan, dalam jangka waktu yang sudah disepakati,” kata Penny.
Ia juga berharap agar vaksin BUMN akan mendapat hasil baik sehingga dapat segera diberi izin Emergency Use Authorization (EUA).
Kemudian, diproduksi komersil dan menjadi vaksin yang aman, bermutu, efektif, berkhasiat, dan berdaya saing.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bahwa masalah ketahanan kesehatan dan masalah kesehatan secara keseluruhan bukan tanggung jawab eksklusif Kementerian Kesehatan.
Ia menambahkan, pandemi COVID-19 mengajarkan masyarakat dan pemerintah untuk bersatu membangun sistem kesehatan guna mewujudkan Indonesia lebih sehat di masa yang akan datang. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Militer AS Temukan Pestisida dalam Vaksin COVID-19 Moderna