MerahPutih.com - Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok Tujuh (G7) akan digelar di Hiroshima, Jepang, pada bulan Mei mendatang. Pertemuan ini akan dimanfaatkan Indonesia untuk memperkuat kerja sama terutama dalam bidang investasi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia akan membicarakan potensi kerja sama dengan Jepang terkait ekosistem dan peta biru (blue print) kereta api di Jawa dan Sumatera.
Baca Juga:
Erick Thohir akan Undang Keluarga Timnas Indonesia U22 saat Lebaran
"Yang akan kita diskusikan lagi adalah rapat G7 dan Indonesia diundang di Hiroshima. Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan pihak jepang untuk melihat peta biru kereta api di Jawa dan Sumatera,” kata Menteri Erick.
Jepang, kata Erick, adalah salah satu negara yang memiliki penataan dan ekosistem perkeretaapian yang baik. Selain itu, dengan sistem kereta api yang optimal, diharapkan pula dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai moda sehari-hari.
Pria yang juga Ketua Umum PSSI itu menambahkan, hal tersebut juga diharapkan mampu menekan penggunaan kendaraan pribadi yang pada akhirnya juga ikut menggaungkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
"Karena kalau kita ingin menekan penggunaan kendaraan pribadi, kereta adalah salah satu solusi yang tepat. Saya optimistis kalau kita bisa meningkatkan hubungan kita dengan Jepang ini menjadi solusi, karena Jepang menjadi salah satu negara dengan (ekosistem) kereta terbaik,” jelas Erick.
Khusus untuk penataan sistem kereta api di Sumatera, ia mengatakan hal itu perlu ditinjau baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
"Penyambungan kereta api di Sumatera itu belum dan harus dilihat dari jangka pendek dan panjang kalau kita ingin menekan penggunaan transportasi pribadi dengan kereta,” kata Erick.
Ia menegaskan, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia terus giat mendorong daripada fasilitas perbaikan yang ada di kereta api, dan tentu ini perlu dukungan juga, kesuksesan ini dari masyarakat dan stakeholder pemerintah lainnya agar kita bisa melayani masyarakat.
"Maka kita perlu mendorong fasilitas perbaikan dan dukungan dari masyarakat serta stakeholder pemerintahan untuk mengayomi masyarakat dengan maksimal," papar Erick.
Baca Juga:
Erick Thohir Belum Laporkan Sanksi FIFA ke Presiden Jokowi