Erdogan dan Zelenskyy Bahas Keberlanjutan Ekspor Pangan di Laut Hitam

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 22 Juli 2023
Erdogan dan Zelenskyy Bahas Keberlanjutan Ekspor Pangan di Laut Hitam

Pekerja menyimpan biji-bijian di terminal selama panen jelai di wilayah Odesa, saat serangan Rusia di Ukraina (ANTARA FOTO/REUTERS/Igor Tkachenko/wsj)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kremlin mengumumkan menarik diri dari keikutsertaannya dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dengan alasan bagian Rusia dari perjanjian itu tidak dilaksanakan.

Perjanjian itu ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, PBB, dan Turkiye untuk memfasilitasi keberlanjutan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang sempat terhenti akibat perang yang dimulai pada Februari 2022.

Baca Juga:

Erdogan Kembali Pimpin Turkiye, Jokowi Ucapkan Selamat

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membahas kelanjutan kesepakatan pangan Laut Hitam.

"Kedua pemimpin membahas lebih dalam perpanjangan kesepakatan koridor pangan Laut Hitam, " kata Direktorat Komunikasi Turkiye.

Dalam perbincangannya itu, Erdogan menyatakan, Turkiye telah melakukan upaya intensif dalam menjaga perdamaian.

Rusia menarik diri dari perjanjian ekspor pangan Laut Hitam karena menilai beberapa bagian dari kesepakatan yang berkaitan dengan kepentingan Rusia belum terpenuhi hingga kini.

Perjanjian yang ditandatangani Turkiye, PBB, Rusia, dan Ukraina pada Juli tahun lalu tersebut ditujukan untuk melanjutkan ekspor pangan dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang sempat terhenti karena perang Ukraina.

Kesepakatan tersebut telah diperbarui beberapa kali dan diperpanjang selama dua bulan pada 18 Mei.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, keempat pihak membentuk Pusat Koordinasi Bersama tahun lalu di Istanbul untuk mengawasi proses pengiriman ekspor pangan dari Laut Hitam.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat membelokkan makna dan esensi dari Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam, menyusul keputusan Moskow untuk menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan tersebut.

"Barat tanpa malu-malu mendapat untung dari kesepakatan biji-bijian. Itu benar-benar mendistorsi arti dari perjanjian ini dan esensinya," kata Putin dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Erdogan Kembali Terpilih Jadi Presiden Turkiye

#Perang #Ukraina #Rusia
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Gencatan senjata kini sudah berlaku. Ribuan pengungsi Palestina pun sudah kembali pulang ke Gaza.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan
La Piccirella mengatakan selain kapal angkatan laut Italia dan Spanyol yang memberikan perlindungan bagi armada tersebut, tiga negara lainnya sedang mempertimbangkan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Kedua negara tersebut memang selama ini menentang invansi Israel ke Wilayah Palestina.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Dunia
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Presiden Irlandia Michael Higgins mengusulkan agar Israel dan negara-negara yang memasok senjata ke negara itu dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Dunia
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Debat Darurat dilaksanakan atas permintaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gulf Cooperation Council (GCC), untuk membahas agresi militer Israel terhadap Qatar yang terjadi pada 9 September.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Dunia
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Lima belas dokter mengatakan mereka menangani sedikitnya 114 anak berusia 15 tahun ke bawah dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Sebagian besar anak meninggal akibat luka tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Dunia
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
DPR mengecam serangan Israel ke Qatar. Hal itu bisa memicu konflik di Timur Tengah.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Bagikan