MerahPutih.com - Pemerintah saat ini tengah mewaspadai penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di beberapa daerah. Sampai dengan 14 Juni 2022, total kasus BA.4 dan BA.5 yang telah diidentifikasi mencapai 20 kasus.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) masih menjadi faktor penting untuk menekan penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Meskipun tubuh punya proteksi, seseorang tetap bisa terinfeksi BA.4 dan BA.5. Umumnya tidak bergejala atau ringan, tapi ingat dia masih bisa menularkan. Oleh karena itu masker masih menjadi penting," ujar Dicky Budiman melalui pesan suara yang diterima di Jakarta, Kamis (16/6), dikutip Antara.
Baca Juga:
Muncul Ancaman Omicron BA.4 dan BA.5, Warga Tetap Boleh Copot Masker di Ruang Terbuka
Ia pun meminta pemerintah untuk terus membangun literasi publik soal perilaku hidup sehat dalam rangka menekan penyebaran kasus COVID-19 di dalam negeri.
Menurutnya, membangun literasi publik perilaku hidup sehat penting seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran menggunakan masker.
"Sebagian menganggap pandemi berakhir, yang lebih repot lagi sebagian enggak mau pakai masker menganggap sudah enggak perlu pakai masker. Nah itu artinya belum terbangun literasi ataupun persepsi risiko yang memadai di masyarakat," tuturnya.
Baca Juga:
Wagub DKI Sebut Naiknya Kasus COVID-19 Disebabkan Omicron BA.4 dan BA.5
Secara terpisah, Kepala Subbidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting mengatakan Satgas COVID-19 akan kembali menggiatkan penegakan protokol kesehatan hingga di tingkat desa dan kelurahan guna mencegah kenaikan kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.
"Sekarang Satgas Penanganan COVID-19 masuk dalam penerapan prokes di tingkat desa dan kelurahan, yang disebut skala mikro. Ini yang tidak boleh lemah, sebab ini bagian dari sistem ketahanan negara," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan penerapan strategi pengendalian COVID-19 skala mikro untuk mengatasi peningkatan kasus infeksi virus corona yang belakangan terjadi.
Satuan Tugas, menurut dia, akan mengerahkan personel untuk melakukan penyuluhan mengenai protokol kesehatan di tingkat desa dan kelurahan. (*)
Baca Juga:
Menkes Perkirakan Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 pada Juli 2022