Parenting

Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 03 Oktober 2022
Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?
Penggunaan empeng bayi masih menjadi pro dan kontra. (Foto: Pixabay/kasiaczernik)

PENGGUNAAN empeng pada bayi memang masih menjadi pro dan kontra di antara para orangtua. Empeng memang dapat mempermudah orangtua untuk bisa mengerjakan hal lain di rumah tanpa terganggu oleh rengekan bayi. Di sisi lain, pemilihaan bentuk empeng yang tidak sesuai dengan usia bayi malah bisa menimbulkan masalah pada perkembangan rahang dan pertumbuhan gigi.

Menurut laman Baby Center, empeng bayi memang seringkali dipandang kurang berguna oleh banyak kalangan, karena tidak bernutrisi dan berpotensi memengaruhi struktur tulang di area wajah. Meskipun demikian, ada begitu banyak variasi empeng bayi yang bisa dipilih untuk menjadi teether atau mainan gigit bayi selama masa pertumbuhan giginya.

Beberapa variasi empeng bahkan masuk daftar rekomendasi oleh dokter anak karena tidak mengganggu perkembangan gigi si kecil. Namun, bunda-bunda tetap harus memerhatikan bayi selama penggunaannya. Karena empeng bayi bisa menguntungkan sekaligus merugikan, jika diberikan kepada si kecil tanpa pengawasan ketat dari orangtua.

Baca juga:

Bunda, ini nih Ciri-Ciri Bayi Sehat

Menghindari SIDS

Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?
Empeng dinilai dapat mengurangi risiko SIDS. (Foto: Pixabay/blankita_ua)

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi usia di bawah satu tahun, memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua baru. Apalagi SIDS bisa menimpa bayi yang tidak memiliki masalah kesehatan sejak dalam kandungan.

SIDS sendiri tidak memiliki gejala-gejala khusus sehingga orangtua memang harus melakukan pengawasan ketat pada bayi baru lahir hingga usia satu tahun. Penggunaan empeng pada bayi dinilai bisa mengurangi risiko SIDS terutama saat bayi tertidur.

Empeng bayi membantu membuka saluran pernapasan bayi selama tidur dan mencegah saluran pernapasan bayi tertutup ketika tak sengaja tidur telungkup.

Gangguan makan

Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?
Orangtua harus memberlakukan disiplin waktu penggunaan empeng. (Foto: Pixabay/avitalchn)

Sayangnya penggunaan empeng tanpa disiplin waktu dapat mengganggu pola makan bayi, ketika mereka sudah mulai makan makanan pendamping ASI di usia enam bulan. Aktivitas menggigit empeng di waktu makan dapat menstimulasi otak seolah-olah bayi sedang makan sehingga bayi merasa kenyang semu.

Akibatnya si kecil akan mogok makan dan berat badannya menurun secara perlahan. Moms yang ingin tetap memberikan empeng bayi harus memberlakukan waktu penggunaan secara disiplin ya.

Baca juga:

Bunda, ini nih Ciri-Ciri Bayi Sehat

Menenangkan bayi

Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?
Empeng mampu menenangkan bayi yang sedang gelisah. (Foto: Pixabay/Ben_Kerckx)

Empeng yang diberikan pada waktu tepat mampu menenangkan bayi, terutama yang sedang mengalami tantrum akibat nyeri pertumbuhan gigi. Selain itu, bayi yang merasa tak nyaman ketika sedang berada di tengah keramaian juga akan merasa tenang jika mengigit sesuatu seperti empeng.

Mengganggu pertumbuhan gigi

Empeng untuk Bayi, Baik atau Buruk?
Penggunaan empeng secara terus menerus dapat memengaruhi pertumbuhan gigi bayi. (Foto: Pixabay/drwrencdds)

Seperti yang sudah moms ketahui, penggunaan empeng untuk bayi memang dapat mengganggu pertumbuhan gigi serta mengubah struktur rahang si kecil. Umumnya, gigi bagian atas dan bawah harus tumbuh searah gravitasi sehingga proses mengunyah tidak terganggu.

Sayangnya penggunaan empeng untuk bayi tanpa disiplin waktu dan digunakan hingga usia balita, justru dapat membuat pertumbuhan gigi maju ke depan hingga tak bisa tertutup oleh bibir. (Mar)

Baca juga:

Panduan Mempersiapkan Kamar Bayi

#Parenting #Ilmu Parenting #Bayi #Merawat Bayi #Mengasuh Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan