Empat Kota Jadi Kota Kreatif, Indonesia Siap Jadi Pusat Kreatif Dunia

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 03 Desember 2021
Empat Kota Jadi Kota Kreatif, Indonesia Siap Jadi Pusat Kreatif Dunia
Kota-kota di Indonesia dapat memiliki kreasi-kreasi kreativitasnya. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

INDONESIA adalah negara besar dan berpotensi untuk menjadi pusat kebudayaan. Tidak ada negara yang mencatatkan dirinya sebagai negara dengan 17 ribu pulau, 1300 lebih tradisi, dan 700 lebih bahasa seperti Indonesia.

"Kalau Indonesia bisa berorientasi pada kualitas bukan hanya kuantitas maka akan menjadi juara dunia untuk kreativitas. Syaratnya kan adalah keragaman. Dan itu sudah dimiliki Indonesia. Kita dorong supaya yang sudah ada menjadi lebih berkembang. Kita harus percaya," kata Chairman of Indonesia Creative City Network, Fiki Satari.

Baca Juga:

Perpaduan Cita Rasa Jawa Barat dan Yogyakarta dalam Celetot

kota
Kualitas menjadi dasar kreativitas di Indonesia. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Meskipun baru di mulai, upaya tersebut menunjukkan hasil. Tercatat ada empat kota yang sudah diakui dunia sebagai kota kreatif. Kota pertama yang didapuk menjadi kota kreatif pada 2014 adalah Pekalongan. UNICEF mencatat kota di Jawa Tengah tersebut sebagai kota kreatif untuk craft and folk arts.

Selanjutnya di tahun 2015 Bandung juga menjadi kota kreatif. "Bandung diakui sebagai ibu kota desain," ujar Fiki.

Selang empat tahun kemudian, Ambon juga menjadi kota kreatif yakni kota musik. Yang terakhir ada Jakarta sebagai kota literatur di tahun 2021.

Baca Juga:

Terinspirasi dari Karantina, Laila Azra Hadirkan Koleksi Fesyen 'QQ Tales'

kota
Ricky Pesik, ada banyak peluang untuk pelaku kreatif. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Fiki mengungkapkan, di tahun 2019 ada dua kota yang hendak diajukan sebagai kota kreatif. Kedua kota tersebut adalah Jakarta dan Salatiga. "Salatiga maju untuk kota gastronomi tetapi ternyata enggak memenuhi syarat," ungkapnya. Hal tersebut membuat Jakarta melenggang di posisi puncak Kota Kreatif tahun 2021.

"Sebenarnya Jakarta relatif terlambat padahal Jakarta adalah epicentrum pelaku kreatif nasional. Kelasnya nasional dan internasional ada di Jakarta," demikian respon dari Ricky Pesik, Dewan Pengawas JCCF.

Kendati demikian, Ricky menuturkan masih ada harapan baik untuk Jakarta dan kota lainnya untuk terus menjadi pusat kreatif dunia. "Ini kesempatan karena kita tahu lanskap industri kreatif dunia mengalami perubahan sangat drastis. Ada banyak peluang untuk pelaku kreatif kita yang jauh lebih luas dari sebelumnya. Model konvesional sudah mulai ditinggalkan. Tidak peduli size bisnisnya. Ini adalah kesempatan," lanjut Ricky. (avia)

Baca Juga:

Selamatkan Bumi dengan Tak Beli Pakaian Baru

#Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan