Gerhana Bulan Total

Empat Hal Menarik yang Harus Diketahui Seputar Blood Moon Malam Ini

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 27 Juli 2018
Empat Hal Menarik yang Harus Diketahui Seputar Blood Moon Malam Ini
Proses terjadinya gerhana bulan total yang disebut dengan blood moon diprediksikan terjadi dini hari nanti (Foto: Screenshot express.co.uk)

MerahPutih.Com - "Akan tiba masanya ketika penelitian yang telah ditekuni dalam jangka waktu yang panjang akan mengungkap hal-hal yang kini tersembunyi. Sepanjang hayat, meskipun seluruhnya dicurahkan untuk mengamati langit, tidak akan cukup untuk menyelidiki persoalan yang sedemikian luas..."tulis Seneca, dalam manuskrip kuno, Naturales Quaestiones sebagaimana dikutip Carl Sagan dalam buku populernya, Kosmos.

Gerhana bulan total atau lebih dikenal dengan sebutan blood moon yang akan terjadi dini hari nanti termasuk satu dari sekian misteri alam semesta yang menarik untuk diamati dan diteliti mengingat langkanya fenomena alam tersebut.

Indonesia termasuk negara yang beruntung dan terberkati oleh kosmos karena bisa menyaksikan gerhana bulan total dengan mata telanjang. Bahkan menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Manokwari, Denny Putiray bahwa fenomena alam ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerhana bulan total
Blood Moon. (Foto: Digitaltrends)

Setidaknya, empat alasan mengapa kita perlu menyaksikan blood moon malam ini.

Pertama, menurut kajian astronomi gerhana bulan total atau blood moon malam ini tercatat sebagai gerhana bulan terlama sepanjang 100 tahun belakangan ini.

"Diperkirakan gerhana mulai dari jam 00.13 WIB dan berakhir pada jam 06.30? WIB. Puncaknya terjadi pada jam 03.00 hingga 04.13 WIB, durasinya cukup lama kurang lebih 103 menit," kata Putiray kepada Antara saban waktu lalu.

Kedua, gerhana bulan total malam ini secara teori akan berdampak terhadap perubahan cuaca. Kemungkinan hujan dan angin terjadi menjelang gerhana. Kenapa bisa terkait dengan cuaca, menurut Denny hal itu disebabkan pergerakan bumi dan bulan yang lurus sejajar dengan matahari.

"Dan tidak setiap wilayah atau negara bisa menyaksikan. Seperti gerhana ini nanti, setiap wilayah Indonesia bisa menyaksikan gerhana, tapi ada negara lain tidak bisa," katanya.

Ketiga, pada puncak gerhana, bulan akan tampak berwarna kemerah-merahan dan pada saat yang sama, dengan mata telanjang kita bisa melihat planet Mars.

Keempat, dari segi fase totalitas gerhana akan menjadi gerhana bulan terlama yakni mencapai 103 menit. Gerhana bulan yang sama bakal bisa disaksikan lagi 100 tahun kedepan yakni tahun 2141.

Fenomena Gerhana Bulan
Super Moon (Foto: Daily Mirror)

"Adapun Gerhana Bulan dengan fase totalitas yang lebih lama dari Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 dan dapat diamati dari Indonesia adalah Gerhana Bulan Total 19 Juni 2141, yaitu mencapai 106 menit, "demikian papar Kepala BMKG Gorontalo, Indar Adi Waluyo beberapa waktu lau.

Apa Penyebab Gerhana Bulan Total?

Tata surya sebagaimana bagian dari alam semesta memiliki penyebab. Sepertinya hal gerhana bulan total atau blood moon tentu saja memiliki sejumlah penyebab adanya. Menurut ilmu astronomi setidaknya ada tiga penyebab gerhana bulan total.

Penyebab pertama adalah saat puncak gerhana terjadi, posisi pusat piringan bulan dekat sekali dengan pusat umbra bumi," jelasnya.

Penyebab kedua adalah gerhana ini terjadi pada saat bulan di sekitar titik terjauhnya dari Bumi, yang dikenal sebagai titik apoge.

Penyebab ketiga adalah pada bulan Juli, bumi sedang berada di sekitar titik terjauhnya dari Matahari (aphelion), yaitu yang terjadi pada 6 Juli 2018 pukul 23:47 WIB dengan jarak 152 juta kilometer.

Proses terjadinya Gerhan bulan
Ilustrasi Foto Gerhana Bulan (Foto: Istockphoto)

Pada saat puncak gerhana terjadi, jarak bumi-matahari adalah lebih dekat 184 ribu km dari saat di aphelbon tersebut Pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Bulan Total (GBT) 31 Januari 2018 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 15 Februari 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Selamat menikmati momen gerhana bulan total. Pasalnya, alam semesta kita sungguh remeh apabila jika tak memiliki sesuatu untuk diselidiki setiap zaman.... alam tidak memperlihatkan misterinya sekali dan terakhir kalinya, demikian Seneca sebagaimana dikutip ulang oleh Carl Sagan.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gerhana Bulan Total, Wagub Sandiaga Janjikan Hadiah Menarik untuk Warga Jakarta

#Gerhana Bulan #Super Blood Moon #Fenomena Alam #BMKG
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan