MerahPutih.com - Emmanuel Macron dilantik sebagai Presiden Prancis untuk jabatan periode kedua di Istana Elysee, Sabtu (7/4) waktu setempat.
Macron terpilih kembali menjadi Kepala Negara setelah memenangkan Pemiihan Presiden (Pilpres) 2022. Ia mengantongi 58,5 persen suara pada pemilihan putaran kedua melawan tokoh sayap kanan Marine Le Pen.
Baca Juga
Macron kemudian diberikan kalung Grand Master of the Legion of Honor, penghargaan tertinggi Prancis, sebelum berpidato.
Dalam pidato pelantikannya, Macron berbicara tentang perlunya inovasi di saat dunia dan Prancis menghadapi banyak tantangan baru. Ia juga menuturkan, jabatannya yang kedua adalah hal yang baru dan tidak semata-mata melanjutkan masa pertama.
"Kita perlu menemukan metode baru bersama, jauh dari tradisi dan rutinitas yang melelahkan, ketika kita mampu membangun kesepakatan baru yang produktif, sosial dan ekologis," kata Macron dikutip Antara, Sabtu.
Pria berusia 44 tahun itu menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh invasi Rusia di Ukraina dan kekhawatiran terhadap lingkungan global.
Baca Juga
Jokowi Kecam Macron, PKS: Sudah Selayaknya Suarakan Kemarahan Umat Islam Indonesia
Setelah dilantik, Macron akan mengunjungi Parlemen Eropa di Strasbourg pada Senin untuk memperingati "Hari Eropa".
Kemudian pada pekan yang sama dalam kunjungan pertamanya sejak dilantik, dia akan bertolak ke Berlin untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Macron adalah presiden pertama tanpa pemerintahan koalisi yang terpilih kembali sejak pembentukan Republik Kelima --sebutan bagi sistem pemerintahan Prancis-- pada 1958.
Masa jabatan Macron yang baru secara formal akan dimulai pada 13 Mei malam dan perdana menteri Jean Castex masih tetap menjabat. (*)
Baca Juga