Elon Musk dan Grimes Mengganti Nama Anaknya, Apa Alasannya?
CEO Tesla, Elon Musk baru saja dikaruniai seorang anak bersama dengan Grimes, penyanyi asal Kanada pada 4 Mei 2020. Menyerupai rumus, anak laki-laki pertama mereka ini diberi nama X Æ A-12. Nama unik ini terdiri dari gabungan beberapa makna yang tampaknya hanya orang-orang pintar saja yang paham.
•X, the unknown variable ??
— ? ? Gℜi??es ?? ???????????? ??? (@Grimezsz) May 6, 2020
•Æ, my elven spelling of Ai (love &/or Artificial intelligence)
•A-12 = precursor to SR-17 (our favorite aircraft). No weapons, no defenses, just speed. Great in battle, but non-violent ????
+
(A=Archangel, my favorite song)
(?????? metal rat)
"X adalah variabel yang tidak diketahui," cuit Grimes dalam akun Twitternya. Sedangkan huruf "Æ" adalah ejaan Ai dalam bahasa Elf yang berarti "makna cinta" sekaligus singkatan dari Artificial Intelligence. Terakhir, "A-12" merupakan sumbangan ide dari Musk yang mengacu pada pesawat favorit mereka, Archangel 12, precursor dari SR-71.
Baca juga:
Elon Musk Sebut Kecelakaan Mobil Lebih Berbahaya Dibanding Virus Corona
Pesawat ini tidak memiliki senjata, pertahanan, dan hanya mengedepankan kecepatan sehingga hebat dalam pertempuran tanpa menggunakan kekerasan. "A" juga berarti Archangel, lagu favorit Grimes.
Dilansir dari ET Online, Musk mengatakan bahwa pengucapan nama anaknya adalah X Ash Archangel Twelve.
Meski begitu, pasangan yang telah menjalin hubungan sejak 2018 itu baru saja mengubah sedikit nama anak mereka pada Selasa (26/5).
Dalam postingan di atas, Grimes mengatakannya lewat balasan kepada salah satu penggemar di kolom komentar bahwa kini nama anaknya diubah dari X Æ A-12 menjadi X Æ A-Xii.
Diperkirakan, perubahan nama ini disebabkan oleh hukum California yang menyatakan bahwa nama bayi hanya bisa memasukkan 26 alfabet dari bahasa Inggris, kecuali tanda penghubung dan apostrof.
Menurut Grimes, angka Romawi membuat nama anaknya terlihat lebih baik dan keren. Bagaimana menurutmu? (shn)
Baca juga:
Ternyata, Ada Penjelasan Ilmiah di Balik Kepercayaan pada Teori Konspirasi