SEMUA orang memiliki rambut halus di sejumlah bagian tubuhnya. Namun terkadang, beberapa orang merasa terganggu dengan pertumbuhan rambut halus.
Bagi mereka yang terganggu tadi, mungkin akan memilih menghilangkan rambut secara permanen. Misalnya dengan metode elektrolisis. Cara baru nan lembut untuk hilangkan rambut.
Elektrolisis bisa dibilang 'saudaranya' penghilangan rambut dengan metode laser (laser hair removal). Namun, metode laser kurang bekerja pada semua jenis rambut dan warna kulit.
Apakah elektrolisis dan laser hair removal adalah hal yang sama?
Tidak. Melansir laman Elle, dua metode tersebut berbeda dalam proses menghilangkan rambut. "Perbedaan utamanya adalah elektrolisis menargetkan kelembapan dalam folikel, sedangkan laser menargetkan pigmen atau melanin dari setiap helai rambut," kata praktisi Spa di Manhattan, AS, Pnina Radbill.
Seraya dengan Radbill, Tina Reynolds praktisi dari Klinik Zap! Los Angeles, AS, pun menjelaskan bahwa elektrolisis adalah proses menghilangkan rambut dengan jarum steril halus yang dimasukkan ke folikel yang terbuka saat panas didistribusikan.
"Metode laser paling baik untuk rambut hitam saja, sedangkan elektrolisis bekerja pada semua warna rambut," tutur Tina.
Baca juga:

Apakah semua orang bisa mendapatkan elektrolisis?
Ya. Tina menjelaskan bahwa elektrolisis dapat diterapkan pada semua warna rambut dan warna kulit. Radbill menambahkan bahwa pada dasarnya elektrolisis dapat diterapkan di bagian tubuh mana saja. Kecuali bagian dalam hidung dan telinga.
Kapan waktu terbaik untuk melakukan elektrolisis?
Baik Radbill dan Reynolds menyimpulkan bahwa proses ini dapat dilakukan di berbagai jenjang usia. Mereka pun menyarankan bahwa waktu yang terbaik adalah saat orang tersebut tidak akan terpapar sinar matahari selama seminggu lantaran proses elektrolisis menyebabkan peradangan.
Apa jenis rambut terbaik untuk elektrolisis?
Nah terkait hal ini, terdapat beberapa aturan yang mesti diikuti. Masih mengutip laman Elle, Reynolds menjelaskan bahwa jika kamu memiliki bulu-bulu halus yang berwarna persik gelap, laser dapat menyebabkan sesuatu yang disebut hipertrikosis paradoksal yang menyebabkan pertumbuhan rambut yang lebih banyak lagi.
Jadi, laser pada wajah adalah yang terbaik untuk rambut tebal dan gelap.
Sedangkan proses elektrolisis bekerja lebih baik untuk mereka yang memiliki rambut gelap, tapi lebih tipis. Laser bekerja dengan baik pada rambut tubuh seperti ketiak dan kaki saat bentuknya gelap dan tebal.
Karena laser menipiskan rambut, hasilnya kadang-kadang tidak sampai maksimal. Karena itu, proses elektrolisis tetap dibutuhkan setelah proses laser selesai.
Baca juga:

Berapa banyak sesi yang diperlukan untuk melihat hasilnya?
Inilah saatnya kamu perlu berkonsultasi dengan seseorang profesional. "Jumlah sesi tergantung pada area yang sedang dirawat dan susunan hormon yang dimiliki klien," kata Radbill.
Selain itu perlu perawatan folikel untuk memastikan bahwa folikel tersebut dimatikan secara permanen. Jadi, tidak dapat hanya sekali perawatan, melainkan harus beberapa tahap.
Menurut Food and Drugs Administration (FDA), metode elektrolisis memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80 persen dalam menghilangkan rambut. Namun, beberapa orang sayangnya tidak dapat menggunakan cara ini.
Elektrolisis hanya bekerja secara efektif pada rambut yang memiliki akar dangkal. Jika tidak, tingkat keberhasilannya sangat rendah, hanya 15 persen.
Setelah menjalani sesi perawatan mungkin muncul sedikit ketidaknyamanan seperti pembengkakan. Ketika kamu melakukan metode elektrolisis, biasanya akan muncul beberapa efek samping seperti munculnya kemerahan dan bengkak. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena hal ini akan hilang dalam sehari.
Lakukanlah perawatan ini secara bertahap dan tidak terburu-buru agar mendapatkan hasil yang optimal. Jika kamu tertarik perawatan ini, konsultasikan terlebih dulu, ya! (dgs)
Baca juga: